*Berhenti Langganan, Bangun Sumur Bor INDRALAYA - Warga Kelurahan Tanjung Raja, Kecamatan Tanjung Raja, mengklaim biaya bulanan saluran air naik hampir empat kali lipat dari biasanya. “Sejak mengganti meteran baru beberapa bulan terakhir, pembayaran tarif PDAM alami kenaikan yang sangat memberatkan warga,’’ ujar Fran, warga.
Dikatakan, biasanya mereka harus membayar Rp60 ribu per bulan. ‘’Tapi sekarang dikenakan Rp200 ribu, gila gak Pak. Ini sudah tidak masuk akal, ada apa dengan PDAM kita," ujar Fran.Padahal pemakaian konsumsi air tidak jauh berbeda dari biasanya. "Paling pemakaian dua jam dalam sehari. Kami saja bayar tagihan listrik tidak pernah lebih dari Rp200 ribu. Sekarang malah lebih mahal bayar air daripada listrik," tukasnya.Merasa biaya air yang cukup tinggi, sebagian warga berencana untuk memutuskan sambungan langganan air PDAM Tirta Ogan. "Kalau bayarannya seperti ini, kami memutuskan untuk tidak lagi memakai air PDAM. Rencana kami mau bikin sumber bor, patungan dengan warga sekitar rumah kami," sebutnya. Warga lain, Raja juga mengungkapkan kekecewaan yang sama. "Jika benar ada kenaikan tarif PDAM Tirta Ogan, ini sudah sangat semena-mena. Tidak memikirkan rakyat kalau begini. Enak kalau airnya bersih dan hidup terus tiap hari. Ini sering tidak ngalir, kadang keruh lagi. Bukannya warga ini kaya dan punya uang, semua untuk bayar tarif PDAM yang besar ini pak," ungkapnya yang berharap agar Bupati OI memberikan solusi dari kondisi tersebut.
Direktur PDAM Tirta Ogan Kabupaten Ogan Ilir, Noerdin membantah adanya kenaikan tarif PDAM Tirta Ogan. "Karena kita sudah ditekankan Pak Bupati Panca, jangan sekali-kali melakukan penyesuaian tarif atau kenaikan tarif, jika pelayanan kepada masyarakat terhadap air bersih ini masih banyak keluhan dari masyarakat. Kita harus meningkatkan kinerja pelayanan kita lebih baik lagi untuk masyarakat," sebut Noerdin.Menurutnya, adanya keluhan masyarakat terkait kenaikan tarif tersebut, karena dipengaruhi keakuratan pencatatan meteran. "Selama ini, mungkin meterannya tidak dicatat dengan baik, bahasanya tembak di atas kuda kata orang itu. Nah sekarang kita benar-benar melakukan pencatatan, sama seperti yang dilakukan pihak PLN," katanya. Untuk itu, pihaknya meminta kepada pelanggan yang tiba-tiba mengalami kenaikan tarif berlipat-lipat, bisa langsung komplain ke PDAM. Serta membawa catatan meteran bulan sebelumnya. "Nanti kita lihat, kalau bisa meterannya difoto," pungkas Noerdin. (dik)
Kategori :