PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penularan dan penyebaran HIV/AIDS memiliki hubungan erat dengan perilaku berisiko yang utamanya dilakukan oleh populasi kunci dan berisiko seperti Lelaki Suka Lelaki (LSL), Wanita Pekerja Seks (WPS), Transgender (TG), Pemakai narkoba suntik (Penasun), dan Warga Binaan Masyarakat.
Apabila tidak mendapati keluhan karena alasan tertentu, kelompok berisiko tersebut diketahui jarang atau bahkan tidak memeriksakan kesehatannya ke klinik Voluntary Conseling and Testing (VCT) HIV/AIDS dan IMS. Dengan kata lain, inisiatif untuk mengetahui status HIV/ADIS dan melaksanakan pemeriksaan hingga pengobatan sangatlah rendah.
Berangkat dari permasalahan di atas, Puskesmas Kalidoni melahirkan inovasi LATO-LATO (Layanan mobile Temukan Odha dan Lajut Terapi Obat) yaitu kegiatan pemeriksaan dan layanan konseling secara mobile kepada populasi kunci dan berisiko, yang dimulai pada bulan September 2022.
BACA JUGA : Inovasi Tobat HIV Mak di Puskesmas Makrayu
Selain sebagai upaya promotif dan preventif demi meningkatkan capaian program HIV/AIDS dan IMS, inovasi LATO-LATO bertujuan untuk memperluas upaya pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/AIDS dan IMS di wilayah Puskesmas Kalidoni, mempermudah masyarakat mendapatkan akses ke layanan, meningkatkan penemuan kasus sedini mungkin, meningkatkan upaya pemberian terapi pengobatan sedini mungkin, serta meningkatkan kualitas layanan VCT dan IMS Puskesmas Kalidoni.
Dalam kegiatan LATO-LATO, pelaksanaan konsultasi dan pemeriksaan dilaksanakan secara langsung dengan didukung media informasi berupa poster dan leaflet. Petugas kesehatan dari tim HIV Puskesmas Kalidoni bekerja sama dengan Jejaring dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait, contohnya dengan melakukan MoU bersama rumah sakit perihal pengadaan USG gratis beserta dokter spesialis obgyn mengenai periksa deteksi dini HIV/AIDS dan IMS.
Adapun berdasarkan hasil evaluasi capaian hasil pemeriksaan pada populasi kunci dan berisiko hingga saat ini, didapati peningkatan sebesar 106% terhadap SPM program HIV/AIDS dan IMS Puskesmas Kalidoni.
BACA JUGA : Inovasi Aster Puskesmas OPI Deteksi Dini TBC
Inovasi Lato-lato diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran dan penularan HIV/AIDS yang telah menjadi fenomena gunung es. Kesuksesan kegiatan ini tidak terlepas dari kerja sama Tim VCT HIV/AIDS & IMS Puskesmas Kalidoni yang terdiri dari Penanggung Jawab Program Tri Arso Arumningsih Putri A.Md.Keb., Dokter Dewi Etikawati, Analis Dewi Mayanti A.Md.A.K dan Asoki Sefrilamba,SI bagian pencatatan dan pelaporan. Dr. Hj. Apriyanti, M.Kes. selaku Kepala Puskesmas Kalidoni yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini
Mari kita peduli terhadap diri, keluarga, dan lingkungan sekitar kita agar terhindar dari penyakit dengan memeriksakan kesehatan sejak dini. "Jauhi Penyakitnya Bukan Orangnya" (Ril).
Kategori :