“Tidak ada penganiayaan dari saya. Kaki yang mengenai korban itu kaki staf yang mencoba melerai. Situasi saat itu memang ramai dan emosional,” kata FR.
FR juga mengakui adanya ketegangan dalam hubungan kerja dengan korban. Ia mengklaim telah melakukan pembinaan secara persuasif sejak awal, namun menurutnya kerap mengalami kesulitan karena korban disebut sering membantah arahan pimpinan.
“Atas nama pribadi dan sebagai pimpinan unit, saya memohon maaf atas kekisruhan yang terjadi. Ini menjadi pelajaran agar ke depan lebih bijak dalam bersikap,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai identitas staf yang disebut terlibat, FR mengaku tidak mengetahui secara pasti karena kondisi saat kejadian berlangsung cukup kacau dan melibatkan banyak pegawai.
Kategori :