Kekuatan BRICS Lawan Sepadan Tanding NATO dengan Kemampuan Nuklir dan Militer Solid
Tentara Rusia salah satu kekuatan utama di BRICKS. Foto : boombastic.com/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam arena geopolitik dan pertahanan global, NATO (North Atlantic Treaty Organization) telah lama diakui sebagai aliansi militer terkuat.
Namun, kemunculan BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan—terutama Rusia, telah memunculkan tantangan baru bagi dominasi NATO.
Banyak yang mulai melihat BRICS sebagai kekuatan yang mampu menyeimbangkan kebijakan global dan kekuatan militer.
BACA JUGA:Viral di Media Sosial, Tank Rusia dengan Tulisan Pempek Khas Palembang
BACA JUGA:Pemimpin Masa Depan Semakin Krusial
Kekuatan Militer Rusia dalam BRICS
Rusia menjadi pilar utama BRICS dengan angkatan bersenjata yang sangat tangguh. Angkatan Bersenjata Rusia dikenal sebagai salah satu yang paling kuat di dunia, dilengkapi dengan persenjataan modern, serta kekuatan angkatan darat, laut, udara, dan nuklir.
Kemampuan Nuklir
Rusia memiliki salah satu arsenal nuklir terbesar, yang berfungsi sebagai deterensi strategis terhadap negara manapun, termasuk NATO. Dalam hal jumlah hulu ledak nuklir aktif, Rusia bahkan melampaui Amerika Serikat.
BACA JUGA:Benarkah Hizbullah Didukung Rusia dan Cina dalam Perang Melawan Israel? Ini Fakta Geopolitiknya!
BACA JUGA:Sumsel Terbitkan RPPEG 2024-2053, Fokus Tangani 5 Isu Krusial Ekosistem Gambut
Teknologi Militer Mutakhir
Rusia terus mengembangkan teknologi militer canggih, termasuk sistem pertahanan udara S-400 dan S-500, serta jet tempur generasi kelima Su-57 dan kapal selam nuklir Borei yang dilengkapi rudal balistik antar-benua.
Angkatan Darat yang Solid
Rusia memiliki salah satu angkatan darat terbesar di dunia, dengan pengalaman operasi militer di Suriah dan Ukraina yang menunjukkan kemampuannya dalam mengelola operasi berskala besar.
Kerjasama Ekonomi dan Militer BRICS
BRICS tidak berfungsi sebagai aliansi militer seperti NATO, tetapi menekankan pada kerjasama ekonomi dan geopolitik.
Potensi kerjasama militer, terutama antara Rusia dan China, memiliki dampak signifikan terhadap keseimbangan kekuatan global. Latihan militer bersama, seperti 'Vostok', memperlihatkan sinergi antara kedua negara.