Triwulan III, Angkutan Penumpang Naik 12,16 Persen, PT KAI Divre III Tingkatkan Mutu Pelayanan
JADI PILIHAN : Sejumlah penumpang hendak menaiki kereta api di Stasiun Kertapati, Palembang. Moda ini kian jadi pilihan warga, terbukti dengan kenaikan jumlah penumpang pada triwulan III tahun 2024 ini yang meningkat 12,16 persen dibanding periode yang -foto: budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Hingga akhir September atau triwulan ketiga tahun 2024. Operasional Kereta Api (KA) penumpang dan angkutan barang yang didominasi batu bara pada wilayah PT KAI Divre III saat ini mengalami peningkatan secara positif.
Hal ini terlihat dari jumlah penumpang dari KA Rajabasa dengan tujuan Stasiun Kertapati-Tanjung Karang dan KA Serelo tujuan Stasiun Kertapati-Lubuklinggau atau sebaliknya dan KA Sindang Marga dengan tujuan Kertapati-Lubuklinggau atau sebaliknya yang mencatat kenaikan 12,16 persen atau setara dengan 766.062. Angka ini naik dibanding tahun 2023 dengan 682.981 penumpang di periode yang sama.
"Kenaikan ini, seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada para penumpang tersebut. Sehingga hal ini menumbuhkan kepercayaan masyatakat untuk naik KA ke tujuannya tersebut," terang Manager Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti ke koran ini, Rabu (9/10).
Adapun untuk KA angkutan barang, ungkap Aida, selama ini juga mengangkut batu bara, pulp, BBM dan barang lain-lain juga terjadi peningkatan atau terjadi trend positif pada angkutan barang hingga akhir triwulan III di tahun 2024. Dimana untuk total angkutan barang sendiri mencapai 21.079.912 ton atau telah mengalami kenaikan hingga 6,3 persen di periode yang sama di tahun 2023 dengan total angkutan capai 19.815.228 ton.
Dari jumlah tersebut, angkutan batu bara tetap di dominasi volume angkutan batu bara dengan total angkutannya mencapai 20.312.541 ton, sementara angkutan BBM sebanyak 285.387 ton. Sedangkan pulp dengan 384.950 ton dan untuk angkutan barang lainnya mencapai 97.304 ton. Angkutan batu bara ini sendiri berasal dari PTBA dan perusahaan batu bara lainnya yang beroperasi di Sumsel.
BACA JUGA:Penumpang Udara di Sumsel Turun, Apa Sebabnya?
BACA JUGA:Penumpang LRT Terus Alami Peningkatan, Lakukan Kolaborasi dengan Pihak Lain
Tingginya angkutan batu bara sendiri ungkap Aida, tidak terlepas dari penugasan oleh pemerintah ke PT KAI untuk mengangkut batu bara dalam upaya memenuhi kebutuhan energi secara nasional di Jawa, Bali dan Sumatera. Untuk itu, secara otomatis angkutan batu bara juga menjadi yang tertinggi. "Selain dari PTBA, di sisi lain kita juga angkut batu bara dari pihak swasta," cetusnya.
Di samping itu, untuk meningkatkan pelayanan angkutan barang dan penumpang tersebut, pihaknya secara terus menerus melakukan peningkatan mutu layanan agar dapat terus beroperasi secara prima. Tentunya dengan keunggulan yang dimiliki yakni angkutan massal yang bebas macet, tepat waktu dan keunggulan lainnya dibandingkan angkutan darat lain, sehingga diminati penumpang dan pelaku usaha.
Tidak hanya itu, lanjutnya, mutu pelayanan angkutan juga memiliki peranan yang tidak kecil. Oleh karena itu, KAI terus melakukan perawatan sarana dan prasarana serta meningkatkan kualitas SDM yang ada saat ini. "Ini mendorong kepercayaan dari para pelaku usaha dan masyarakat. Hingga akhir tahun 2024, kita yakin jumlahnya akan terus meningkat," katanya.
Sementara, Roberth, salah satu warga meminta agar ada penambahan fasilitas terutama fly over di lokasi-lokasi perlintasan kereta api. "Untuk mengurangi macet," pungkasnya.