LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID – Memasuki musim kemarau, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat mempercepat upaya perluasan areal tanam (PAT). Penetapan strategi tersebut untuk meningkatkan produksi pangan menghadapi fenomena El Nino dan dampak inflasi.

Program PAT ini mencakup penambahan luas sawah tadah hujan dan Padi Gogo. Luasan sawah tadah hujan dan pompanisasi ditargetkan mencapai 740 hektare, sementara budidaya Padi Gogo diperluas hingga 621 hektare.

Kadis TPHP Lahat Rudi Dharma melalui A Firdaus, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas TPHP Lahat, mengungkapkan program ini dilaksanakan di beberapa kecamatan, termasuk Kikim Area, Merapi Area, Lahat Area, Pulau Pinang, dan Pseksu. Area tersebut mencakup lahan sawah irigasi serta tadah hujan.

"Kami terus berkoordinasi dengan petugas penyuluh pertanian untuk memastikan desa-desa yang paling cocok untuk ditanam. Kami juga berkolaborasi dengan Kodim 0405/Lahat, mengikuti kerja sama antara Mabes TNI AD dan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, guna meningkatkan produksi padi di Kabupaten Lahat," ungkap Ahmad Firdaus, Senin (5/8).

BACA JUGA:Sawah Kutaraya, Surga Tersembunyi Bagi Pecinta Layang-layang di Kayuagung Saat Musim Kemarau

BACA JUGA:Kebagian 98 Ribu Ha Cetak Sawah Baru, Program dari Kementan di Sumsel

Dandim 0405/Lahat, Letkol Inf Asis Kamaruddin, melalui Pasiter Kapten Kav Dwi Satriyo, menegaskan dukungan penuh dari pihak TNI untuk program ini. 

"Ketahanan pangan sangat penting. Kami siap membantu dengan mencari lahan baru untuk persawahan dan meningkatkan volume produksi padi," ungkapnya. 

Ia meminta Babinsa untuk turut membantu penyuluh pertanian dengan memantau kondisi lapangan dan sumber air. “Dengan adanya program percepatan PAT ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan dan membantu petani di Kabupaten Lahat,” pungkasnya.