Jaga Eksistensi Makanan Tradisional, Familiarkan ke Generasi Muda

Reporter: Agustina |

Editor: Irwansyah |

Jumat , 26 Jul 2024 - 15:35

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengelar pameran warisan budaya 3-5 Agustus 2024 di Atrium Opi Mall, Palembang bertema Warisan Raso Sumatera Selatan. --

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Dalam rangka melestarikan kekayaan budaya kuliner, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumatera Selatan menggelar pameran "Warisan Raso Sumatera Selatan" di Atrium Opi Mall, Palembang, pada tanggal 3-5 Agustus 2024 mendatang.

Pameran ini bertujuan untuk menjaga eksistensi makanan tradisional yang berasal dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan dan sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda.

Kristanto Januardi, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI, menjelaskan bahwa pameran tersebut merupakan bagian dari upaya pelestarian warisan budaya Sumatera Selatan, terutama dalam hal pengetahuan tradisional mengenai pengolahan bahan makanan.

"Saat ini, banyak makanan tradisional Sumsel yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, seperti pempek, bolu lapan jam, pindang, dan tempoyak," ujarnya kepada wartawan di Meeting Room Opi Indah Hotel, Jumat (26/7).

Pameran ini tidak hanya sekadar memamerkan kekayaan fisik makanan tradisional, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat Sumatera Selatan untuk memahami lebih dalam mengenai cara-cara pengolahan makanan yang diwarisi secara turun-temurun.

"Dengan menghadirkan berbagai macam kuliner tradisional, kami berharap dapat membangkitkan kembali kenangan dan minat masyarakat terhadap warisan budaya kuliner di Sumatera Selatan," tambah Kristanto.

Pameran tahun ini juga akan menampilkan makanan langka serta yang masih eksis saat ini, seperti pempek, laksan, dan kue gandus, sebagai bentuk upaya untuk mendokumentasikan dan mempromosikan keanekaragaman kuliner daerah.

"Kami memadukan duplikasi makanan dengan makanan asli untuk memberikan pengalaman yang berbeda kepada pengunjung," jelasnya.

Di samping itu, Kristanto menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya kuliner ini.

"Melalui pameran ini, kami berharap generasi muda dapat lebih mengenal, memahami, serta turut serta dalam melestarikan kekayaan budaya kuliner Sumatera Selatan," pungkasnya.

jaga eksistensi makanan tradisional, familiarkan ke generasi muda                            palembang, sumateraekspres.id- dalam rangka melestarikan kekayaan budaya kuliner, balai pelestarian kebudayaan wilayah vi provinsi sumatera selatan menggelar pameran "warisan raso sumatera selatan" di atrium opi mall, palembang, pada tanggal 3-5 agustus 2024 mendatang.
pameran ini bertujuan untuk menjaga eksistensi makanan tradisional yang berasal dari 17 kabupaten/kota di sumatera selatan dan sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda.
kristanto januardi, kepala balai pelestarian kebudayaan wilayah vi, menjelaskan bahwa pameran tersebut merupakan bagian dari upaya pelestarian warisan budaya sumatera selatan, terutama dalam hal pengetahuan tradisional mengenai pengolahan bahan makanan.
"saat ini, banyak makanan tradisional sumsel yang telah diakui sebagai warisan budaya takbenda indonesia, seperti pempek, bolu lapan jam, pindang, dan tempoyak," ujarnya kepada wartawan di meeting room opi indah hotel, jumat (26/7).
baca juga:rumah di pajar bulan hangus terbakar, warga berupaya padamkan api
baca juga:inilah cara klaim 10 kode redeem ff hari ini 26 juli 2024
pameran ini tidak hanya sekadar memamerkan kekayaan fisik makanan tradisional, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat sumatera selatan untuk memahami lebih dalam mengenai cara-cara pengolahan makanan yang diwarisi secara turun-temurun.
"dengan menghadirkan berbagai macam kuliner tradisional, kami berharap dapat membangkitkan kembali kenangan dan minat masyarakat terhadap warisan budaya kuliner di sumatera selatan," tambah kristanto.
pameran tahun ini juga akan menampilkan makanan langka serta yang masih eksis saat ini, seperti pempek, laksan, dan kue gandus, sebagai bentuk upaya untuk mendokumentasikan dan mempromosikan keanekaragaman kuliner daerah.
"kami memadukan duplikasi makanan dengan makanan asli untuk memberikan pengalaman yang berbeda kepada pengunjung," jelasnya.
baca juga:sitelok abang: inovasi terbaru untuk transportasi efisien di kota palembang
baca juga:inovasi boombie si jaim si pengingat jadwal imunisasi puskesmas boom baru kota palembang
di samping itu, kristanto menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya kuliner ini.
"melalui pameran ini, kami berharap generasi muda dapat lebih mengenal, memahami, serta turut serta dalam melestarikan kekayaan budaya kuliner sumatera selatan," pungkasnya.

Tag

Share