Mobil Tiongkok "Serbu" Pameran GAIKINDO
BERSAING : Mobil Tiongkok seperti Wuling dan merek lainnya ikut bersaing di pamern GAIKINDO 2024 mendatang. Foto : EVAN/Sumeks--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 diikuti lebih banyak merek mobil China dibandingkan tahun sebelumnya. Ada diikuti lebih banyak merek mobil China dibandingkan tahun sebelumnya.
Mereka antara lain Chery, Great Wall Motors (GWM), Neta, Wuling, Seres & DFSK, Morris Garage (MG), Baic, Build Your Dreams (BYD), Jaecoo, Jetour, dan GAC Aion. Lima merek yang disebutkan terakhir baru pertama kali ikut pameran GIIAS 2024.
BACA JUGA:Penjualan Drop, Gaikindo Tetap Tahan Target, Masih 1,1 Juta Unit, Berharap Dari GIIAS 2024
BACA JUGA:Mobil Listrik Tiongkok Serbu RI, Gaikindo Tak Khawatir, Semua Merek Punya Kesempatan
Rizwan Alamsjah, Ketua III sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran GAIKINDO menanggapi positif kehadiran merek-merek mobil China ini di GIIAS.
Otomotif Indonesia sangat potensial dan terus berkembang untuk menjadi inkubator bisnis berbagai merek global kendaraan bermotor.
“Kendaraan bermotor dari merek Eropa, Jepang, Korea, sekarang tentu merek China telah membawa pengaruh positif dalam penyelenggaraan GIIAS,” kata Rizwan di Jakarta belum lama ini.
Ia juga mengatakan pihaknya sibuk dengan merek China yang ingin mendaftar sebagai anggota GAIKINDO.
“Mereka sibuk mendaftar di GAIKINDO, mungkin sekitar enam merek dan akan terus berlanjut. Jadi, tentunya pasar dan suasana maupun persaingan itu akan semakin berkembang di Indonesia,” kata Rizwan.
“Karena penawaran jauh lebih banyak sekarang dan model-model dari China terutama cukup mutakhir. Tentu akan membuat suatu perubahan yang akan kelihatan setelah GIIAS 2024,” kata Rizwan.
Namun Rizwan menyebut merek tersebut memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan, begitu juga pemerintah Indonesia.
“Mereka cukup banyak PRnya, network, aftersales harus cepat dipersiapkan. Dan, hal lain juga mungkin PR pemerintah cukup banyak seperti tambah charging station dan sebagainya. Kalau enggak cepat dilakukan, dapat menimbulkan masalah kalau lihat,” kata Rizwan.
BACA JUGA:Bidik 50 Ribu Mobil Listrik 2024, GAIKINDO: Ekonomi Harus Bagus Dulu
BACA JUGA:Tahun Depan Pasar Otomotif 1,1 Juta, Prediksi Gaikindo, Yakin Tak Terdampak Politik