INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Gerakan menanam sudah dilakukan SMAN 1 Payaraman, Ogan Ilir sejak lama. Khususnya sejak awal 2024, saat persiapan menuju Sekolah Adiwiyata.

Yakni program pemerintah yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah. 

BACA JUGA:Didampingi Penyuluh, Bentuk Tim GSMP GTS

BACA JUGA:Siapkan Lahan Cabai untuk GSMP GTS

Kepala SMAN 1 Payaraman, Sugiarto MPd MSi mengatakan,  batu loncatan tersebutlah yang kini jadi persiapan dalam mengikuti lomba Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Goes to School (GSMP GTS).

"Salah satunya seperti bangunan greenhouse ini, kami sudah buat sejak awal tahun waktu penilaian adiwiyata tingkat provinsi. Sekarang, greenhouse ini kami gunakan juga untuk kebutuhan lomba GSMP GTS," ujar Sugiarto. 

Menyemai bibit di greenhouse memiliki beberapa keuntungan yang signifikan. Salah satunya sebagai kontrol lingkungan.

Greenhouse memungkinkan pengelolaan lingkungan tanaman dengan lebih baik, seperti suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya, yang sangat penting untuk pertumbuhan bibit berkualitas. 

"Greenhouse ini fungsinya untuk lokasi penyemaian cabai rawit dari lomba GSMP GTS. Ukuran bangunan greenhouse 1,5 x 5 meter. Nanti setelah semua bibit tumbuh dan cukup sehat, baru akan kita pindah ke lahan terbuka," jelasnya. 

Tanaman yang ditanam di greenhouse tidak akan terkena air hujan maupun kontaminasi dari luar. Sehingga penyakit dapat dikendalikan dengan lebih efektif. 

Dikatakan, untuk proses pemupukan lebih efisien karena kondisi lingkungan yang terkontrol dapat meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman.

‘’Selanjutnya, kualitas dan kuantitas produksi lebih baik dibandingkan dengan budidaya tanaman secara konvensional,’’ katanya.

BACA JUGA:Tekan Inflasi dari GSMP Sekolah

BACA JUGA:Kompetisi Budidaya Cabai Antar SMA/SMK, Diawali Training of Trainer, Program GSMP GTS Award