Pendidikan S3k Sejak Dini Lindungi Remaja Dari Risiko Ini

PENTING: Pemberian pendidikan seks alias sex education sejak dini sangat penting untuk klangan remaja untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. (net)--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Pengetahuan yang salah akan kesehatan reproduksi dan kesulitan menyesuaikan diri di masa remaja dapat membuat remaja rentan melakukan seks pranikah. Perilaku tersebut beresiko, mulai dari masalah fisik hingga mental. 

Dokter spesialis Kebidanan RS Hermina Opi Jakabaring, dr. Asmar Dwi Agustine, SpOG mengatakan, dulu mayoritas remaja pertama kali berhubungan seks di usia 21 tahun. Namun, sekarang sudah lebih muda dari seharusnya. 

BACA JUGA:Tak Makan Waktu Lama, Ini Sederet Manfaat Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Pranikah (Premarital Test)

BACA JUGA:Ancaman Nikah Dini, Seks Pranikah-Narkoba

"Seks bebas mengundang risiko infeksi menular seksual, seperti terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus) dan HPV (human papilloma virus). Apalagi jika sering bergonta-ganti pasangan,"jelasnya 

Katanya, risiko seks bebas pada remaja bisa berlanjut jika terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.  Secara fisik, organ reproduksi remaja berusia di bawah 20 tahun belum siap untuk mengandung. "Dari segi hormonal juga belum matang, lalu secara psikis juga belum matang," ujarnya. 

Selain itu akibatnya, remaja yang hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, hingga meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. "Secara psikologis, kehamilan yang tidak diinginkan bisa membuat calon ibu tidak peduli dengan kehamilannya,"ucapnya lagi.

Ibu yang stres, bahkan depresi, akan sangat mengganggu pertumbuhan janin. Asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi pun menjadi tidak seimbang. 

"Kehamilan yang tidak diinginkan pada akhirnya bisa membuat remaja rentan melakukan aborsi yang tidak aman. Pilihan tersebut akan berakibat fatal, mulai dari pendarahan, infeksi, hingga kematian ibu,"cetusnya.

Untuk itu, pendidikan seks sejak dini, termasuk bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat penting diberikan sejak dini. "Orangtua juga seharusnya bisa mendampingi anak-anaknya melalui masa remaja sehingga anak tidak mudah mengikuti pengaruh negatif dari lingkungan,"tukasnya.

BACA JUGA:Fenomena Pacaran di Usia Sekolah Picu Lonjakan Pernikahan Dini di OKU Timur

BACA JUGA:Kembangkan Potensi Kreatif dan Inovatif Pendidik di Era Digital, UPGRIP Gelar Seminar Nasional Pendidikan

Perempuan yang melakukan hubungan intim pertama kali sebelum usia 16 tahun, akan mengalami kenaikan risiko terkena kanker serviks dengan rentang yang cukup signifikan yaitu 1,6 kali hingga 58 kali lebih berisiko. 

"Semakin muda usia saat hubungan intim pertama kali dilakukan, maka semakin tinggi juga risiko seseorang terkana kanker serviks di kemudian hari,"tutupnya.(nni/lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan