https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Lolos Seleksi pra-PON dan Nama Dicoret, Puluhan Atlet Muaythai Geruduk Kantor KONI Sumsel

Puluhan atlet Muaythai datangi Sekretariat KONI Sumsel terkait pencoretan atlet pra PON yang lolos mengikuti PON XXI tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumut secara mendadak Foto:Adi/Sumaterakepres.id--

Palembang- SUMATERAEKSPRES.ID-Terkait pencoretan atlet pra PON yang lolos mengikuti PON XXI tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumut secara mendadak, puluhan atlet Muaythai datangi Sekretariat KONI Sumsel pada Rabu (29/5) tersebut.

Yang mana, aksi atlet Muaythai ini sendiri  berlangsung tidak kurang dari satu jam sambil membawa spanduk dan tulisan yang meminta agar atlet yang lolos Pra PON tetap didaftarkan sebagai atlet yang berlaga di PON XXI di Aceh dan Medan tersebut.

" Ada beberapa hal yang ingin disampaikan ke pengurus KONI Sumsel tersebut. Dimana salahsatunya meminta atlet pra-PON yang lulus seleksi mengikuti PON agar namanya tetap masuk dan tidak dicoret.

Sekaligus jua mencoret atlet yang tidak ikuti proses seleksi sebagai atlet yang diberangkatkan ke PON Aceh-Medan," ujar Koordinator aksi, Dheo Aditya yang dibincangi awak media di sela-sela aksi damai, Rabu (29/5).

BACA JUGA:Akhirnya.. KONI Bagikan Reward Bagi Atlet-Pelatih Berpestasi Porprov 2023 Lalu

BACA JUGA:Hakim Penasaran, Cecar Saksi Soal Pencairan Tahap 2 Dana Hibah KONI Sumsel Sebesar Rp25 Miliar


Di samping itu, ulas Dheo, sertifikat Porprov XIV di Lahat yang belum diserahkan untuk seluruh atlet Muaythai untuk secepatnya ini diberikan ke semua atlet Muaythai. Selain itu, transparansi yang ada di kepengurusan Pengprov dan Pengcab Muayhtai tercatat paling tidak jelas dan juga tidak transparan dalam pengelolaan dana ada event pra PON 2023 lalu si Surabaya.

" Kita tidak hanya menggelar aksi damai, di dalam waktu dekat, akan melanjutkan hal ini ke pihak penegak hukum. Yang mana si sini kita menduga, terjadi penyalahgunaan anggaran oleh Ketua Muaythai Sumael.

 Ini berasal dari uang seleksi koran dan modus yang dilakukan dengan mengambil uang ujian kenaikan tingkat (UKT). Sebelum ada UKT, juga sudah dimintai dengan nominal tertentu ke peserta seleksi," jelasnya.
 

BACA JUGA:Kasus Korupsi KONI Sumsel: Syahrial Oesman Bersaksi di Pengadilan

BACA JUGA:Nah Loh, Rombak Kepengurusan, KONI Sumsel Lakukan PAW Pada Pengurus yang Tidak Aktif


Terkait hal tersebut, wakil Ketua Umum I KONI Sumsel, Arianto mengungkapkan, dia menerima semua tuntutan tersebut dan jua akan meneruskannya ke bidang terkait hal ini yakni Muaythai.

 Kendati demikian, kata Arianto, KONI Sumsel juga tidak bisa untuk melakukan intervensi cabor tersebut. Akan tetapi, hal tersebut akan disampaikan pada atlet tersebut berupa rekomendasi.

" Untuk masuk terlalu jauh atau intervensi ke Cabor, kita dari KONI Sumsel tidak dapat melakukannya. Namun semua tuntutan ini akan kita sampaikan ke Muaythai. Kita juga paling bisa memberikan rekomendasi pada atlet itu sendiri," terangnya.

Di samping itu, pihaknya juga belum proses atlet yang nantinya akan diberangkatkan ke PON Aceh-Medan tersebut. Pasalnya KONI Sumael hingga saat ini masih menunggu anggaran dari Pemprov Sumsel.

BACA JUGA:Bikin Tepak Kening Kuasa Hukum Terdakwa Hendri Zainuddin, Heran Banyak Lupanya Saksi Kasus Korupsi KONI Sumsel

BACA JUGA:Sidang Korupsi Dana Hibah KONI Sumsel: 7 Saksi Dicecar Soal Mekanisme Pencairan Dana


 Terkait dari semua nama atlet dengan lima tingkatan kategori. Yakni kategori utama untuk emas, hingga harapan yang akan diberangkatkan sesuai anggaran yang diberikan Pemprov Sumsel.

" Belum kita proses, karena anggaran untuk PON juga belum turun dari Pemprov. Dalam proses ini, terbagi ke dalam lima tingkatan kategori yakni paling tinggi yakni raih emas hingga ke harapan. Namun semua balik lagi ke anggaran dan yang berangkat juga akan disesuaikan dengan anggaran yang ada," pungkasnya. (Afi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan