1 Juni, HET Beras Bakal Naik
Kebijakan relaksasi HET beras medium dan premium di Indonesia-foto: ist-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Terhitung 1 Juni mendatang, harga eceran tertinggi (HET) beras bakal segera naik. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan penetapan HET baru tersebut dengan mempertimbangkan kondisi petani sekaligus konsumen.
Sayangnya, Bapanas belum menyebut dengan pasti angka HET beras tersebut. Namun, HET Rp14.900 yang kini berlaku menjadi angka minimal.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan, setelah panen raya harga beras tetap harus dijaga. Jangan sampai harga jatuh hingga merugikan petani.
Karena itu, direncanakan akan ada HET beras baru setelah masa berlaku HET beras relaksasi berakhir pada 31 Mei mendatang.”Sekarang harga sudah kembali baik. Kami berupaya agar dari hulu hingga hilir seimbang,” ujar dia.
Ia belum menyebut dengan pasti angka HET beras yang baru tersebut. Namun, angka HET beras relaksasi yang berlaku saat ini akan menjadi angka minimal. ”Harga minimal Rp14.900 itu ya. HET demikian,” ujarnya, kemarin.
BACA JUGA:6.309 KPM Dapat Beras,Hari ketiga Lebih Ramai
BACA JUGA:Dua Desa Korban Kebakaran di Empat Lawang Dapat Bantuan Beras
Karena itu, untuk kepastiannya masih menunggu. Bapanas membutuhkan waktu untuk menetapkan HET beras tersebut dengan kementerian dan lembaga lainnya. ”Tunggu ya, tunggu dulu, minta waktu menentukan dengan kementerian dan lembaga lain,” ungkap dia.
Yang pasti, dalam penentuan HET beras tersebut dipertimbangkan kondisi dan situasi dari petani sekaligus konsumen. Pertimbangan utama dari petani dengan melihat cost production dan variable cost. ”Baru kita lihat kondisi konsumen atau hilirnya,” tutur dia.
Dia mengatakan, saat ini sudah ada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan 10 kg beras setiap bulannya. Bila dilipatkan dengan setidaknya tiga anggota keluarganya berarti ada sekitar 66 juta warga terbantu. ”Masyarakat bawah sudah terbantu,” imbuhnya.
Lalu, juga ada program beras murah yang telah ribuan kali digelar. Program ini bisa membantu masyarakat kalangan menengah atau middle. ”Kami berupaya membantu semua lini, dari kalangan bawah dan middle. Kalau kalangan atas diprediksi mengurangi konsumsi beras. Bisa ke beras fiber atau lainnya,” katanya.
Dia mengatakan, walau HET beras naik namun tentunya tidak bisa memuaskan semua pihak. Petani sebenarnya lebih terpengaruh dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. Kenaikan HPP gabah dilakukan bertahap. ”Dulu HPP gabah Rp4.200, lalu naik Rp5 ribu. Kini HPP gabah Rp6 ribu. Tapi, petani bisa jadi inginnya Rp7.200. tapi, kita juga harus pertimbangkan konsumen atau masyarakat juga,” ucap dia.
BACA JUGA:HET Beras SPHP Naik Rp1.600, Per Kilogram dari Rp10.900 menjadi Rp12.500