Alumni Pondok, Kuliah di Bandung, Almarhum Nazarudin Asrof, Korban Insiden Bus Putra Sulung-KA

Nazarudin Asof-Foto: Ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Satu-satunya korban tewas dalam insiden bus Putra Sulung BE 7037 FU jurusan Belitang OKU Timur-Jawa yang ditabrak kereta api (KA) Rajabasa yakni Nazarudin Asof (19). Dia seorang mahasiswa Universitas Widyatama, warga Desa Karang Endah, RT 06, RW 03, Kecamatan Semendawai Suku III, Kabupaten OKU Timur, Sumsel.

Pada saat kejadian, almarhum duduk di bangku kiri, tepat di sisi yang terkena tabrakan langsung KA penumpang tersebut. Kepala Desa (Kades) Karang Endah, Beni membenarkan kalau almarhum Nazarudin merupakan warganya. 

Saat dihubungi koran ini kemarin sore, Beni mengatakan jenazah almarhum dalam perjalanan menuju rumah duka. Dia tengah berada di sana, ikut menyambut pemulangan jenazah. 

Menurutnya, almarhum Nazarudin merupakan mahasiswa, yang kuliah di Bandung. "Dia naik bus itu mau kembali ke Bandung untuk kuliah. Kemarin pulang kampung saat libur lebaran," bebernya. 

Ditambahkan Beni, almarhum tidak berangkat sendiri. Tapi bersama enam anggota keluarganya yang lain. Yang juga mau berangkat ke Bandung, Jawa Barat. 

BACA JUGA:Cerita Penumpang Bus yang Selamat Ditabrak Kereta, Yono: Saya Menyaksikan Benturan Keras dan Bus Terseret Jauh

BACA JUGA:Bus Penumpang Bertabrakan dengan Kereta Api di Martapura OKU Timur, Satu Korban Dilaporkan Tewas

"Jadi ada 7 orang rombongan mereka. Sebagian memang selama ini sudah di Bandung, mereka mudik waktu lebaran dan hari ini (kemarin) mau kembali ke Bandung lagi," jelasnya. Namun, dalam insiden tersebut, enam orang lain selamat.

Informasi lain yang berhasil dihimpun, almarhum Nazarudin merupakan alumni dari Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda. Almarhum aktif bermain sepak bola, eks skuad tim yang pernah ikut Liga Santri.

“Korban merupakan salah satu anak didik saya saat ajang Liga Santri pada 2022 lalu," ungkap Coach Joko Nugroho, yang pernah menjadi pelatih tim sepakbola Ponpes Miftahul Huda OKU Timur. 

Joko mengungkapkan, selama menjadi pelatih squad Ponpes Miftahul Huda, korban dìkenal cukup baik.  Bahkan kepribadiannya sangat santun terhadap sesama pelatih dan pemain lainnya.

BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Lahat Melakukan Pemantauan Ketat di Jalur Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu

BACA JUGA:Buruan! Lowongan Kerja PT Kereta Api Indonesia Persero, Segera Simak Disini Posisi dan Persyaratannya

"Anaknya sangat santun dan pandai bergaul. Saat itu kita berhasil meraih juar II dalam ajang Liga Santri," kenang Joko. Dia kaget saat mendengar berita kecelakaan itu. Terlebih mengetahui korban yang meninggal merupakan pemain squad yang pernah dìlatihnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan