4 Makanan Khas Musi Banyuasin yang Lazim Ditemui Saat Lebaran

Reporter: Rohim |

Editor: Rian Sumeks |

Senin , 08 Apr 2024 - 09:43

Di Kabupaten Musi Banyuasin sendiri juga terdapat beberapa Kue dan Makanan lainnya yang biasa disajikan saat Lebaran tiba.-Foto: Rohim/Sumateraekspres.id-

SUMATERAEKSPRES.ID -Di Kabupaten Musi Banyuasin sendiri juga terdapat beberapa Kue dan Makanan lainnya yang biasa disajikan saat Lebaran tiba.

Berikut sumateraekspre.id telah merangkum beberapa makanan khas Bumi Serasan Sekate yang lazim dijumpai saat Lebaran:

1. Juada atau Joda

Juada, penganan yang mirip dengan dodol, dibuat dari bahan-bahan alami seperti tepung ketan, gula merah, santan kelapa, dan kemudian dimasak dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.

Proses pembuatannya membutuhkan keterampilan khusus yang diturunkan dari generasi ke generasi, menjadikannya salah satu lambang kearifan lokal Kabupaten Musi Banyuasin.

Proses pembuatan Juada sendiri biasanya memakan waktu antara 5-6 jam, dimana adonan Juada dimasak dengan cara diaduk secara terus menerus menggunakan sendok kayu berukuran besar atau disebut 'Coket' di dalam kuali di atas tungku api kayu bakar.

Juada kerap dihidangkan saat hari raya atau perayaan adat tertentu.

2. Lemang

Lemang atau Lamang merupakan makanan terbuat dari beras ketan yang dimasak menggunakan seruas bambu.

Pembuatan Lemang sendiri terbilang gampang-gampang susah. Dimana, beras ketan yang sudah dicuci bersih kemudian dimasukkan dalam seruas bambu yang telah diberi gulungan daun pisang didalamnya.

4 makanan khas musi banyuasin yang lazim ditemui saat lebaran                            sumateraekspres.id -di kabupaten musi banyuasin sendiri juga terdapat beberapa kue dan makanan lainnya yang biasa disajikan saat lebaran tiba.
berikut sumateraekspre.id telah merangkum beberapa makanan khas bumi serasan sekate yang lazim dijumpai saat lebaran:
baca juga:pj bupati apriyadi tuntaskan pengalihan listrik mep ke pln, listrik byarpet di muba dipastikan berkurang
baca juga:kondisi macet makin horor, polres muba arahkan pemudik lewati jalur pali
1. juada atau joda
juada, penganan yang mirip dengan dodol, dibuat dari bahan-bahan alami seperti tepung ketan, gula merah, santan kelapa, dan kemudian dimasak dengan penuh kesabaran dan ketelatenan.
proses pembuatannya membutuhkan keterampilan khusus yang diturunkan dari generasi ke generasi, menjadikannya salah satu lambang kearifan lokal kabupaten musi banyuasin.
proses pembuatan juada sendiri biasanya memakan waktu antara 5-6 jam, dimana adonan juada dimasak dengan cara diaduk secara terus menerus menggunakan sendok kayu berukuran besar atau disebut 'coket' di dalam kuali di atas tungku api kayu bakar.
baca juga:pj gubernur agus fatoni resmikan penyalaan perdana listrik pln di kecamatan babat supat kabupaten muba
baca juga:ilmu pelatihan membekas dan bermanfaat, perangkat-kader teknik desa muba tak bisa lagi ditipu tukang
juada kerap dihidangkan saat hari raya atau perayaan adat tertentu.
2. lemang
lemang atau lamang merupakan makanan terbuat dari beras ketan yang dimasak menggunakan seruas bambu.
pembuatan lemang sendiri terbilang gampang-gampang susah. dimana, beras ketan yang sudah dicuci bersih kemudian dimasukkan dalam seruas bambu yang telah diberi gulungan daun pisang didalamnya.
kemudian dituang santan kelapa, lalu bambu yang sudah berisi beras ketan dan santan kelapa tersebut dibakar sampai matang.
rasa lemang bambu yang gurih cocok untuk dijadikan menu berbuka puasa. lemang sendiri sudah sangat lekat dengan masyarakat khususnya masyarakat melayu.
lemang selain menjadi makanan khas saat bulan ramadhan dan hari raya, juga kerap kali dibuat untuk pelengkap kegiatan adat tertentu.
di wilayah kabupaten musi banyuasin khususnya di kecamatan sanga desa, lemang biasanya disajikan saat lebaran. bahkan h-1 sebelum hari raya idul fitri biasa disebut dengan 'ahai melemang' atau hari memasak lemang.
3. kue delapan jam
saat lebaran baik idul fitri maupun idul adha, ada beberapa makanan berupa kue basah yang dipastikan menghiasi hidangan jamuan warga di kabupaten musi banyuasin, salahsatunya yakni kue delapan jam.
seperti namanya, kue delapan jam adalah kue basah yang durasi memasaknya membutuhkan waktu hingga 8 jam dengan cara dikukus.
kue delapan jam terbuat dari bahan utama berupa telur, susu kental manis, serta gula pasir. adonan dari beberapa bahan tersebut kemudian dikocok dan dimasukkan ke dalam loyang.
selanjutnya, dikukus selama 8 jam. rasa dari kue delapan jam sendiri tak perlu ditanya lagi, yang pasti akan membuat anda ketagihan.
berikut resep kue 8 jam.
- bahan:
  - 15 butir telur ayam
  - 300 ml susu kental manis
  - 300 gram gula pasir
  - 75 gram margarin, lelehkan
  - 7 gram agar-agar bening
- cara membuat:
  - kocok telur dengan gula hingga larut.
  - tambahkan susu kental manis dan agar-agar, aduk rata.
  - masukkan margarin cair ke dalam adonan.
  - kukus selama delapan jam hingga matang.
4. kue bangkit
kue bangkit atau dalam pelafalan masyarakat kabupaten musi banyuasin 'kue bangket' adalah salah satu kue kering yang kerap ditemui menghiasi toples masyarakat di muba saat lebaran.
kue bangkit adalah kue kering yang terbuat dari sagu, santan kelapa, serta gula pasir.
nama kue bangkit merujuk kepada proses adonan yang berkembang atau bangkit menjadi dua kali lipat ketika dipanggang.
rasa kue bangkit sendiri sangat khas yakni campuran antara manis gurih, serta memiliki sensasi lumer saat dimakan.
itulah beberapa makanan khas di kabupaten musi banyuasin yang lazim ditemui saat lebaran.