Tambah Koridor Feeder LRT, Minta Sharing Anggaran dengan Kemenhub-Pemprov

CARI PENUMPANG : Angkutan feeder LRT Musi Mas melintasi Jl Kol H Burlian, kemarin (15/3). Saat ini feeder LRT perlu ditambah 8 rute baru lagi, dari yang sudah ada 7 rute. -Foto : KRIS SAMIAJI/SUMEKS -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Keberadaan angkutan feeder LRT di Metropolis sangat bermanfaat bagi masyarakat Palembang. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang perlu mengajukan penambahan rute atau koridor baru supaya daya tarik masyarakat naik feeder dan LRT kian meningkat. Pembiayaannya melalui sharing anggaran untuk mendukung operasional moda angkutan massal ini. 

Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi mengatakan pada saat vidcon bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai feeder dan Bus The Servis (BTS), ada beberapa usulan yang disampaikan. "Pertama penambahan koridor feeder untuk LRT. Saat ini masih dalam tahap pengkajian. Setelah Lebaran akan ada tim Kemenhub yang meninjau langsung ke lapangan," sampainya, Jumat (15/3). 

Kedua, keberadaan BTS (Teman Bus) yang belum begitu optimal tingkat keterisian penumpangnya. Dari 4 koridor yang ada, hanya satu yang optimal yaitu rute Sako-Palembang Square (PS) Mall di angka 54 persen. "Koridor yang lain, 1, 3, dan 4 penumpangnya masih sepi, maka tadi saya tawarkan ke Kemenhub untuk penambahan feeder-feeder LRT lagi supaya kemanfaatan angkutan publiknya makin terasa," jelasnya. 

Tetapi yang dibutuhkan ini konektivitasnya antara LRT dan feeder yang ada di lapangan, sehingga keterjangkauan seluruh koridor feeder dapat dinikmati masyarakat secara luas. "Memang belum putus, tapi tawaran kita koridor BTS yang sepi ini dapat diganti dengan feeder yang peminatnya lebih banyak," ujarnya. 

BACA JUGA:2 Koridor Feeder LRT Setop Operasi di Awal 2024, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Feeder LRT Bakal Berbayar, Mulai Tahun 2024 Sebesar Rp2-4 Ribu per Penumpang

Namun operasional yang cukup tinggi membuat Pemkot Palembang tak bisa menerapkannya sendiri, Pemkot Palembang kekurangan anggaran untuk itu. "Sehingga kita perlu mengajukan sharing pendanaan, antara Pemkot, Kemenhub, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov)," jelasnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, Aprizal Hasyim mengatakan untuk feeder yang dinaungi Pemkot Palembang ada 2 trayek atau rute, yakni Talang Kelapa-Asrama Haji dan Asrama Haji-Sematang Borang-Noerdin Pandji. Dimana biaya operasional New Oplet Musi Mas di rute ini disubsidi oleh Pemkot Palembang sehingga masyarakat yang menggunakan angkutan ini tidak bayar atau gratis. "Nilai subsidi feeder menggunakan APBD murni Kota Palembang sebesar Rp12,3 miliar selama satu tahun," tegasnya. 

Selain itu ada lima rute yang disubsidi oleh Kemenhub, antara lain Stasiun LRT Polresta Palembang-Kompleks OPI, Stasiun LRT RSUD-Sukawinatan, Stasiun LRT Asrama Haji-Talang Betutu, Stasiun LRT DJKA-Terminal Pasar Plaju, serta Kamboja-Bukit Siguntang via Stasiun Demang. Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di Kota Palembang berjumlah 58 unit. 

Mengenai kebutuhan rute/koridor feeder LRT ini, Pengamat Transportasi Umum, Prof Erika Buchori menyebut setidaknya butuh 8 koridor lagi yang perlu ditambah. "Tetapi ini masih dikaji oleh pihak Kementerian Perhubungan," pungkasnya. (tin/fad/)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan