Feeder LRT Bakal Berbayar, Mulai Tahun 2024 Sebesar Rp2-4 Ribu per Penumpang

CARI PENUMPANG: Feeder LRT untuk koridor DJKA-Tegal Binangun masih tetap mencari penumpang di halte Stasiun LRT DJKA Jakabaring, kemarin. Selain koridor ini, ada 2 koridor feeder LRT yang setop operasional yakni koridor Talang Kelapa-Talang Buruk dan Asra-Foto: Budiman/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Balai Pengelola Kereta Api Ringan (BPKAR) Sumsel mengklaim jumlah penumpang Light Rail Transit (LRT) terus mengalami peningkatan. Hal itu turut didorong adanya feeder LRT yang selama ini beroperasional gratis dan didanai Pemkot Palembang.

Namun sayangnya, feeder tersebut pada tahun 2024 mendatang bakal berbayar Rp2-4 ribu per orang. 

Kepala BPKAR Sumsel, Rode Paulus mengatakan jumlah penumpang LRT terus meningkat, karena disokong keberadaan feeder LRT yang ada di Kota Palembang. Sebanyak 7 koridor feeder LRT yang tersebar bisa membawa penumpang 5.976 rata rata perharinya. 

"Dari jumlah itu, 30 persenya menaiki LRT. Artinya kedua transportasi ini bermanfaat bagi masyarakat. Meski namanya feeder LRT tak masalah jika penumpang itu ikut naik feeder," terangnya. 

Saat ini, penggunaan feeder LRT masih tak dikenakan biaya, namun Rode menjelaskan tahun 2024 feeder LRT bakal dikenakan biaya Rp2.000 sampai Rp4.000 per orang. "Itu hanya kisaran tarif, namun sampai saat ini masih dalam kajian," ungkapnya. 

Rode menerangkan koridor feeder LRT di Kota Palembang seharusnya ada 17. Namun karena keterbatasan biaya, Pemkot Palembang hanya bisa membiayai 2 koridor dan DJKA 5 koridor. "Harusnya ada 17 koridor yang bisa melayani masyarakat. Tapi karena keterbatasan biaya jadi saat ini baru ada 7," tegasnya.

Selama ini tanggungan subsidi dari Kementerian Perhubungan atau Pemkot Palembang digunakan untuk operasional feeder LRT. "Bukan untuk gaji supir ya, tapi lebih ke operasional saja agar lebih maksimal,” tuturnya. Ia mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan 4 juta penumpang dan pihaknya optimis terealisasi. Bahkan rata-rata penumpang harian periode Januari-November 2023 berkisar 11 ribu lebih penumpang. 

Untuk angka satu bulan bisa mencapai 300-330 ribu penumpang. "Begitu pula jumlah total penumpang tahun 2023, Januari - November telah mencapai 3,7 juta,” tegasnya. Pertumbuhan jumlah penumpang terus bertambah setiap tahunya, sebelum Covid-19 atau tahun 2018 ada 927.432 penumpang, lalu 2019 bertambah menjadi 2.619.159 penumpang.

Jumlah penumpang sempat turun dikarenakan wabah Covid-19 tahun 2020 menjadi 1.503.637. Namun tahun 2021 jumlahnya kembali naik menjadi 1.599.133 penumpang. Terus kenaikan tetap terjadi pada 2022 dengan total 3.087.735 penumpang. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan