Istighfar Nabi Adam AS Usai Makan Buah Khuldi, Yuk Amalkan!
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -Kisah istighfar Nabi Adam AS yang terabadikan dalam Al-Qur'an menjadi landasan yang menggambarkan betapa pentingnya memohon ampunan atas kesalahan yang dilakukan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dan praktik istighfar dalam Islam, serta adab-adab yang harus diperhatikan saat beristighfar.
Dikisahkan dalam surat Al A'raf ayat 23, Nabi Adam AS bersama Hawa melanggar larangan Allah SWT dengan memakan buah khuldi di surga.
BACA JUGA:Tahukah Kamu? Ternyata Ini Loh Mahar Nabi Adam AS Saat Menikahi Siti Hawa di Surga!
BACA JUGA:Kisah Kehidupan Nabi Adam dan Hawa: Dari Surga ke Bumi, Jejak Misterius Pertemuan di Jabal Rahmah
Dalam penyesalan yang mendalam, Nabi Adam segera memohon ampunan kepada Allah SWT.
Doa istighfar ini telah diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai penegasan akan pentingnya memohon ampunan setelah melakukan kesalahan.
Istighfar Nabi Adam juga dipandang sebagai bentuk penyesalan yang membawa kelapangan dan ketenangan hati setelah melakukan perbuatan yang menimbulkan penyesalan.
Dalam buku *Istighfar* karya Ibnu Taimiyah, istighfar diartikan sebagai permohonan ampunan yang membawa pembebasan dari dosa.
Pentingnya ampunan dalam Islam tidak diragukan lagi.
BACA JUGA:Citilink Indonesia Buka Lowongan Pramugari Airbus A320, Cek Persyaratannya Disini!
Banyak ayat Al-Qur'an yang menekankan pentingnya istighfar, bahkan Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk melakukan istighfar secara berulang-ulang.
Bahkan, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca istighfar, sebagaimana tertulis dalam surat An Nisa ayat 106.