https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Fuso Tetap Optimis Tingkatkan Market Share, Di Pasar Kendaraan Niaga

OPTIMISTIS: Manajemen KTB saat promosi produk kendaraan niaga, Mitsubishi Fuso GAIKINDO Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2024. PT KTB pun optimistis pasar kendaraan niaga tetap sama seperti tahun lalu, dan Fuso mampu meningkatkan market sha-Dodi-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso di Indonesia memprediksi pasar kendaraan komersial dalam negeri tahun 2024 tetap sama seperti tahun lalu. 

Ini lantaran kondisi ekonomi dan geopolitik global menjadi faktor-faktor pemicu pertumbuhan sektor ini.

“Faktanya penjualan kendaraan komersial domestik tahun 2023 turun sekitar 9 persen dibanding 2022 berdasarkan data Gaikindo,” ungkap Director of Sales & Marketing Division PT KTB, Aji Jaya, Jumat (8/3).

BACA JUGA:SMK PGRI 2 Palembang Terima Bantuan Kendaraan Praktik Mitsubishi Fuso Euro 4 dari PT KTB

BACA JUGA:Mitsubishi Fuso Pimpin Pasar Mobil Niaga, 60 Tahun Produksi 4,5 Juta Unit

Dia menambahkan selama 2023 kondisinya sedang kurang baik. Jadi ada mining, plantation, ditambah lagi global ekonomi yang mengakibatkan harga komoditas CPO, batu bara itu tidak sebagus pada tahun 2022.

Perlu diketahui sepanjang 2023, penjualan ritel kendaraan niaga Mitsubishi Fuso mencapai 33.283 unit.

“Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di atas 5 persen, Mitsubishi Fuso optimis masih mampu mempertahankan posisi market leader bahkan meningkatkan market share,” ujar dia.

Jika diasumsikan, total demand akan sama tetapi pihaknya punya target lebih tinggi agar posisi tetap sebagai market leader dan bisa meningkatkan market share.

BACA JUGA:Top Markotop, Mitsubishi Fuso Kokoh Sebagai Market Leader di Kelasnya. Persentase Pasar di Sumsel Capai Segini

BACA JUGA:Mitsubishi Berhasil Raih SPK 2.719 Unit

“Otomatis kalau meningkatkan market share dengan market yang sama, jualan kita akan lebih besar lagi,” tambahnya.

Selanjutnya, pihaknya menilai sektor bisnis logistik masih akan menjadi pemicu pertumbuhan penjualan kendaraan niaga di tahun 2024, diikuti perkebunan hingga kontruksi.

“Pada intinya kami sangat berharap di sektor industri pendongkrak itu logistik masih menjadi sektor bisnis yang memiliki potensi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan