Ini Ciri Penyakit Bercak Ungu pada Tanaman Bawang Merah dan 5 Cara Megatasinya, Petani Wajib Tahu

DISERANG: Tanaman Bawang merah yang diserang penyakit bercak ungu--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID  - Penyakit bercak ungu, sering disebut sebagai penyakit trotol oleh petani, merupakan salah satu masalah serius dalam budidaya bawang merah. Penyakit ini disebabkan  cendawan Alternaria porii dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman bawang merah.

Dilansir dari taniuntung, inilah soal penyakit bercak ungu dan cara mengatasinya
Penyakit bercak ungu bawang merah ditandai oleh sejumlah gejala yang dapat dengan mudah dikenali. Gejala yang dapat ditimbulkan seperti:

1. Melekuk pada Daun
Daun bawang merah yang terinfeksi akan mengalami perubahan bentuk, sering kali melekuk. Ini adalah salah satu tanda awal infeksi.

BACA JUGA:Ini DIa Tiga Pupuk untuk Tanaman Bawang Merah Agar Hasilnya Maksimal

BACA JUGA:Inilah Manfaat Bawang Merah untuk Kesehatan

2. Bercak Putih atau Kelabu
Daun yang terinfeksi cenderung mengembangkan bercak berwarna putih atau kelabu pada permukaannya.

3. Bercak Ungu dengan Tepi Merah atau Keunguan
Pada serangan lebih lanjut, bercak-bercak ungu yang khas akan muncul di daun. Bercak ini sering memiliki tepi yang agak merah atau keunguan.

4. Bercak Dikelilingi oleh Bagian Berwarna Kuning
Bercak ungu ini akan dikelilingi oleh bagian berwarna kuning yang dapat meluas ke atas atau ke bawah bercak.

5. Ujung Daun Mengering dan Patah
Pada tahap lanjut penyakit, ujung daun yang terinfeksi dapat mengering bahkan patah.

BACA JUGA:Kebutuhan Dapur Lebih Hemat dengan Menanam Bawang Merah dan Membuat Pupuk Berikut Ini

BACA JUGA:Cepat Panen, Tanam Bawang Merah hingga Melon

6. Infeksi pada Umbi
Saat panen atau setelah panen, infeksi dapat menyebar ke umbi bawang merah. Umbi ini dapat membusuk, berair, dan akhirnya berwarna kuning atau merah kecoklatan. Serangan yang parah dapat mengakibatkan umbi menjadi mengering dan berwarna gelap.

Untuk melindungi pertanaman bawang merah dari penyakit bercak ungu, ada beberapa metode pengendalian yang dapat diterapkan:
1. Pengendalian Kultur Teknis

Pergiliran Tanaman: Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang cendawan penyebab penyakit, seperti tanaman palawija, dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan