Pasca Pemilu dan Jelang Ramadan, Harga Beras dan Cabai di Pasar Inpres Martapura Naik
Suasana transaksi di Pasar Inpres Martapura. Pasca pemilu dan menjelang ramadan, harga beras dan cabai terpantau naik. -Foto: Khalid/Sumateraekspres.id-
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasca Pemilu 2024 dan menjelang Ramadan 1445 H, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga.
Misalnya harga beras terpantau mengalami kenaikan di Pasar Inpres Martapura, Kabupaten OKU Timur.
Saat ini harga beras Rp 16.000. Dimana harga beras naik dari harga sebelumnya Rp 14.000 per kilogram.
Salah satu pedagang beras di Pasar Inpres Martapura, Ema mengutarakan untuk beras Selancar atau premium satu kilogramnya Rp 16.000. Ini juga ada kemasan dari 5 kilogram, 10 kilogram dan 20 kilogram.
BACA JUGA:Stok Beras Aman Sampai Ramadan, Tahan hingga 3 Bulan ke Depan
Sedangkan untuk beras lokal satu kilogramnya Rp 15.000 namun tidak ada stoknya.
"Kenaikan harga beras ini sudah mulai sejak satu bulan yang lalu. Sehingga saya tidak menyetok beras banyak karena tidak banyak lagi stok beras yang ada," katanya saat ditemui di Pasar Inpres Martapura, Rabu 14 Februari 2024.
Lanjut kata dia, biasanya sebelum harga beras naik ia ada stok sampai 500 kilogram. Namun saat ini hanya stok 100 kg berkurangnya stok ini karena stok beras petani berkurang karena memang belum panen.
"Untuk stok beras saya tidak ada banyak, ya karena suplai dari petani berkurang. Sedangkan untuk pembeli masih normal namun para pembeli terkejut dengan harga yang cukup tinggi," jelasnya.
BACA JUGA:Harga Beras Premium Melambung Tinggi
Sementara, Yeni pemilik warung kelontong di Kelurahan Dusun Martapura mengatakan, untuk saat ia menjual beras satu kilogramnya di harga Rp 17.000.
"Ya saya menjual dengan harga Rp 17.000 per kilogram karena saya membeli dengan harga Rp 16.000 per kilogram," katanya.
Lanjut kata dia, biasanya saat harga beras standar ia menyetok beras sebanyak 50 kilogram. Namun karena harga beras yang naik ini
Hal senada disampaikan, Candra pemilik warung di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura membenarkan harga beras naik, bahwa ia tidak lagi menyetok beras karena harga sudah mahal.