Bawaslu Sumsel Didesak Cepat Tangani Kecurangan Pemilu di Empat Lawang: Caleg dan Masyarakat Minta PSU!
Supriyanto (tengah, kaos putih) bersama masyarakat dari dua kecamatan di Kabupaten Empat Lawang mendatangi Bawaslu Provinsi untuk segera mengusut kecurangan Pemilu dan meminta adanya PSU. -Foto: Ibnu Holdun/Sumateraekspres.id-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Masyarakat serta calon legislatif dari dua kecamatan Muara Pinang dan Pendopo kabupaten Empat Lawang, siang ini pukul 13.00 Wib, menyambangi kantor Bawaslu Provinsi Sumsel Jakabaring Palembang.
Mereka meminta agar dilakukan pemilihan ulang serta meminta petugas pemilu di dua kecamatan diberhentikan dan segera diganti.
Supriyanto, salah satu caleg dari partai Nasdem menjelaskan ada dua kecurangan di daerah pemilihan 2 kecamatan Muara Pinang dan Pendopo kabupaten Empat Lawang di 22 desa.
Menurutnya kepala desa sudah berpihak pada partai tertentu antara lain PAN, PDIP serta Demokrat.
BACA JUGA:Jiwa Terganggu Akibat Hasil Pemilu 2024 Tak Sesuai Harapan, Berikut 6 Cara Mengatasi Stres
"Kami minta pilih ulang, musuh kami sekarang adalah kades dan panitia pelaksana pemilihan. Saya petahana masa cuma dapat 1.900 suara," ujarnya.
Dijelaskan Supriyanto, mereka ikut andil untuk memenangkan partai PAN. "Belum terjadi penghitungan, saksi diminta tanda tangan. Mereka juga disumpah untuk memilih salah partai yang mereka bela," ungkapnya.
Sejauh ini sambung Supriyanto, yang unggul adalah partai PAN, PDIP dan Demokrat.
Hal lain disampaikan caleg asal Golkar, Dorry Donald, mengatakan hingga saat ini tim dari Golkar juga belum menerima Pleno C.1.
BACA JUGA:Massa Pendukung Caleg di OKU Tuntut Hitung Ulang di 3 TPS, Mana Saja?
BACA JUGA:VIRAL! Warga Empat Lawang Gotong Royong Bongkar Rumah di Tanah Keluarga Caleg, Ada Apa?
"Panitia menjelaskan jika baru besok bisa diterima C.1," kata dia. Senada dijelaskan Zulzandi, caleg dari PPP. Menurutnya mereka terzolimi dan meminta pemilihan ulang.
"Kita minta pemilihan ulang dan sampai sekarang juga kita belum dapat C.1. Lucunya saksi pada hari H disuruh pulang duluan. Besoknya kita sulit mencari saksi," kata Zul.