Tak Ingin Terulang Situasi Keamanan Pasca-Pemilu 2019 yang Renggut 9 Jiwa, Kapolri-Panglima TNI Tegaskan Ini

OPS MANTAB BRATA: Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, usai pengecekan kesiapan pasukan pengamanan Operasi Matap Brata 2024, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu 14 Februari 2024.-foto: divhumas polri-

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID  - Situasi keamanan seperti pasca-Pemilu 2019, diharapkan tidak terulang pada Pemilu 2024 ini. Terjadi kerusuhan di Jakarta berujung hilangnya 9 nyawa, menolak hasil pemilihan presiden-wakil presiden.

“Harapan kita semua, pascapencoblosan, apapun yang terjadi dilakukan dengan proses hukum yang benar,” kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, usai pengecekan kesiapan pasukan pengamanan Operasi Matap Brata 2024, di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu 14 Februari 2024.

Kapolri meminta agar pihak yang protes atas ketidakpuasan selama proses pemungutan dan penghitungan suara, agar menyalurkannya melalui cara-cara bermartabat. “Ada Bawaslu, KPU, ada MK,” tuturnya.

Jikapun ada yang aksi-aksi turun ke jalan, Kapolri mengimbau agar tidak melakukan hal-hal yang anarkis yang dapat membahayakan masyarakat.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Siap Rangkul Semua , Quick Count 02 Menang Satu Putaran, Tunggu Real Count KPU

BACA JUGA:Prabowo dan Gibran Tanggapi Hasil Quick Count, Ini Pernyataannya

“Kami, Polri, bersama-sama TNI siap turun ke jalan melakukan pengamanan, dan siap menghadapi seluruh kemungkinan,” kata Kapolri, didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto, kemarin.

Jadi tentunya, ada institusi atau badan yang diberikan kewenangan manakala ada proses saat hasilnya, nggak sesuai dengan yang diharapkan.

“Hal-hal yang terjadi dari pengalaman (Pemilu) 2019, kita minimalisir di tahun 2024 ini,” tegas Kapolri.

Lanjut Kapolri, dia memaklumi pascapemungutan suara, tentu saja bakal ada dinamika-dinamika dalam proses penghitungan, dan rekapitulasi suara di masyarakat.

BACA JUGA:Maksimalkan Layanan E-Channel di Momen Pemilu

BACA JUGA:Rossa Temani Sang Putra Nyoblos di Pemilu Pertamanya

Situasi tersebut, terus berlanjut sampai hasil penghitungan final perolehan suara para peserta pemilu ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“Adanya tudingan-tudingan kecurangan, tentu menjadi hal yang wajar yang selalu dimunculkan. Tetapi ada wadahnya yang bisa digunakan,” pesan alumni Akpol 1991 tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan