Agar Bayi Tumbuh Optimal, Perhatikan ASI dan Makanan Pendamping yang di Konsumsi

Reporter: Neni |

Editor: Alfery |

Selasa , 06 Feb 2024 - 10:42

Ilustrasi Mpasi untuk bayi-Foto: freepik-

SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk memastikan si kecil tumbuh dan berkembang dengan maksimal, para orang tua harus memperhatikan pemberian ASI dan makanan pendampingnya.

ASI adalah sumber nutrisi utama bagi bayi usia 0-6 bulan, namun seiring bertambahnya usia dan perkembangan, kebutuhan energi dan gizi bayi meningkat. Oleh karena itu, peran MPASI sebagai pendamping ASI menjadi krusial.

MPASI, atau makanan pendamping ASI, adalah langkah transisi dari ASI ke makanan keluarga yang memberikan nutrisi tambahan bagi anak usia 6-24 bulan.

Penting untuk memahami bahwa MPASI bukan pengganti ASI, melainkan pelengkap. Pengenalan dan pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pencernaan si kecil.

Strategi Pemberian ASI:

1. Tepat waktu: MPASI diberikan ketika ASI tidak mencukupi kebutuhan si kecil (biasanya sekitar usia 6 bulan).

2. Adekuat: MPASI harus mengandung energi, protein, lemak, dan mikronutrien sesuai kebutuhan anak.

3. Aman dan higienis: Persiapan MPASI harus dilakukan dengan cara, bahan, dan alat yang aman dan bersih.

4. Responsif: Pemberian MPASI harus responsif terhadap sinyal lapar atau kenyang dari anak.

ASI diberikan dari lahir hingga usia dua tahun, sedangkan MPASI diberikan mulai usia 6 bulan hingga 12 bulan. Pada usia 6-9 bulan, makanan yang diberikan adalah makanan lumat seperti bubur susu dan sari buah.

agar bayi tumbuh optimal, perhatikan asi dan makanan pendamping yang di konsumsi                            sumateraekspres.id - untuk memastikan si kecil tumbuh dan berkembang dengan maksimal, para orang tua harus memperhatikan pemberian asi dan makanan pendampingnya.
asi adalah sumber nutrisi utama bagi bayi usia 0-6 bulan, namun seiring bertambahnya usia dan perkembangan, kebutuhan energi dan gizi bayi meningkat. oleh karena itu, peran mpasi sebagai pendamping asi menjadi krusial.
mpasi, atau makanan pendamping asi, adalah langkah transisi dari asi ke makanan keluarga yang memberikan nutrisi tambahan bagi anak usia 6-24 bulan.
penting untuk memahami bahwa mpasi bukan pengganti asi, melainkan pelengkap. pengenalan dan pemberian mpasi harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pencernaan si kecil.
baca juga:matikan lampu saat tidur ternyata banyak manfaatnya, nomor 1 sangat disukai wanita
baca juga:tanpa perlu dicat, ini 6 bahan alami yang ampuh menghilangkan uban, menjadikan rambut hitam kembali
strategi pemberian asi:
1. tepat waktu: mpasi diberikan ketika asi tidak mencukupi kebutuhan si kecil (biasanya sekitar usia 6 bulan).
2. adekuat: mpasi harus mengandung energi, protein, lemak, dan mikronutrien sesuai kebutuhan anak.
3. aman dan higienis: persiapan mpasi harus dilakukan dengan cara, bahan, dan alat yang aman dan bersih.
4. responsif: pemberian mpasi harus responsif terhadap sinyal lapar atau kenyang dari anak.
baca juga:bayi anda sulit tidur? ini tipsnya agar bayi tidur nyenyak
baca juga:wow! begini manfaat kunyit bagi kesehatan tubuh, salah-satunya cocok untuk penderita sakit hati
asi diberikan dari lahir hingga usia dua tahun, sedangkan mpasi diberikan mulai usia 6 bulan hingga 12 bulan. pada usia 6-9 bulan, makanan yang diberikan adalah makanan lumat seperti bubur susu dan sari buah.
pada usia 9-11 bulan, bayi dapat diberikan makanan lembek seperti bubur nasi dan buah dipotong kecil.
di atas usia 12 bulan, anak dapat diberikan makanan yang sama dengan keluarga, dengan memperhatikan cara memasak yang sesuai untuk anak.
penting untuk mengolah makanan anak dengan sedikit minyak, garam, dan gula, serta bumbu yang tidak pedas.
membiasakan anak mengonsumsi berbagai buah dan sayur dalam menu sehari-hari juga sangat penting.
selain itu, makan bersama keluarga dapat meningkatkan pola makan anak.
pentingnya asupan protein, terutama protein hewani, untuk mencegah stunting pada anak tidak boleh diabaikan.
selain faktor pola makan keluarga dan pengetahuan ibu, penting juga untuk memperhatikan asupan gizi selama 1000 hari pertama kehidupan anak.
mencegah stunting melalui asupan gizi seimbang, termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, harus menjadi fokus utama selama 1000 hari pertama kehidupan anak.
sayuran merupakan makanan sehat, namun perlu diperhatikan dalam pemberiannya kepada bayi karena risiko tersedak dan keamanan senyawa nitrat.
sebaiknya, hindari sayuran mentah yang keras dan pilih sayuran yang rendah nitrat untuk bayi di bawah 6 bulan.
dengan perhatian yang tepat terhadap asi dan mpasi, serta pemilihan makanan yang tepat, kita dapat memastikan tumbuh kembang optimal bagi si kecil.