Terpental Sejauh 50 Meter, Seberangi Perlintasan, Pedagang Tertabrak Kereta
INSIDEN: Warga berikan keterangan terkait insiden tertabraknya seorang pengendara sepeda motor di perlintasan kereta tanpa palang pintu di wilayah Perumahan Tambak, Lembayung, Kelurahan Bandar Agung, Lahat, Minggu (21/1).-FOTO: IST-
LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Insiden di kawasan perlintasan kereta api tanpa palang pintu terjadi di wilayah Perumahan Tambak, Lembayung Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat, Minggu (21/1) pukul 12.39 WIB.
Korbannya, seorang pengendara motor Mio Soul GT warna hitam BG 3755 AAU, Selly (34), warga Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Lahat.
Kecelakaan tabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, kembali terjadi. Padahal sebelumnya telah menggelar rapat koordinasi antara Pemkab Lahat, KAI, Dishub dan intansi terkait lainya agar tidak ada korban jiwa lagi.
Informasi yang dihimpun, korban saat itu mengendarai motor, hendak ke Perumahan Tambak dari Jl RE Martadinata. Diduga tak melihat kiri kanan, langsung menyeberangi rel. Saat itulah, kereta api Serelo dari Palembang tujuan Lubuk Linggau melintas.
BACA JUGA:Bahaya Nih, dari 11 Perlintasan Kereta Api di Lahat Ada 8 Tidak Berpalang, Apa yang Bakal Dilakukan?
Tabrakan tak bisa terelakkan. Tubuh korban terpental sekitar 50 meter. Begitu juga motornya yang ringsek di pinggir rel. Informasi dari tetangga korban terungkap, Seli merupakan warga Palembang. Kesehariannya berjualan di pasar dan memiliki kedai mi ayam di Lahat.
“Kalau tidak salah, dia sudah berencana mau menikah,” katanya.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menghubungi pihak kepolisian. Jajaran Satreskrim dan Satlantas Polres Lahat yang mendapat laporan itu kemudian mendatangi lokasi kejadian.
Jasad korban dibawa ke rumah sakit, sementara motornya dibawa ke Polres Lahat. "Korban meninggal di lokasi," ujar Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga SIK melalui Kasubsi Penkum Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono SH.
BACA JUGA:Kecelakaan di Rel Kereta Api Tanpa Palang Pintu, Pengendara Revo Menjadi Korban
Edi, warga sekitar berharap, segera ada tindak lanjut dari rapat yang telah dilakukan pemda bersama pihak kepolisian, KAI dan instansi terkait lainnya untuk mengamankan perlintasan tanpa palang pintu itu.
"Kalau memang jalur tersebut liar atau tidak terjaga, sebaiknya ditutup atau ditempatkan penjaga. Supaya tidak ada lagi korban," imbuhnya.