Ini yang Dilakukan Kelompok Tani Harapan Makmur terhadap Lahan Kosong

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Lahan kosong di Desa Karya Jaya Unit 13 Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu dimanfaatkan untuk perkebunan cabai. Luasnya mencapai 13 hektare.

Ini diketahui saat dikunjungi Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd.

BACA JUGA:Ini Manfaat yang Didapat dengan Mengubah Lahan Kosong Jadi Kebun

BACA JUGA:Tak Biarkan Lahan Kosong  

Perkebunan cabai ini dikelola kelompok tani Harapan Makmur. ‘’Ini contoh lahan kosong dimanfaatkan jadi lahan produktif," ujar Teddy. 

Pemanfaatan lahan kosong seperti yang dilakukan Kelompok Tani Harapan Makmur ini patut mendapat apresiasi. ‘’Tentunya dengan inovasi yang dilakukan kelompok tani ini dengan harapan bisa menekan angka inflasi di Kabupaten OKU,’’ ujarnya.

Dikatakan, potensi ini sangat menjanjikan. ‘’Apalagi tanaman cabai ini tumbuh subur dan buahnya sangat baik.

Diharapkan mudah-mudahan hasil panennya nanti juga baik dan memberikan hasil yang maksimal,’’ katanya.

Kunjungan Pj Bupati ini bertujuan untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Serta dalam mendukung program Gerakan OKU Menanam.

‘’Jadi bukan hanya kepada petani saja tapi juga masyarakat bagaimana kita bisa memanfaatkan lahan kosong, serta pekarangan rumah menjadi produktif yang dapat menghasilkan kebutuhan pangan,’’ jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, Teddy juga mendengarkan keluh kesah para anggota kelompok tani. Mereka mengaku  berusaha untuk terus mensejahterakan keluarga dengan berkebun cabai.

Salah satu yang menjadi permasalahan utama adalah monopoli harga yang dilakukan tengkulak atau pengepul di daerah tersebut. 

Bupati mengatakan perlu ada intervensi. Sebelumnya sudah rapat bersama Bulog OKU. "Upaya kita dalam menekan angka inflasi adalah dengan memanfaatkan lahan -lahan kosong menjadi areal pertanian," ujarnya.

Untuk cabai diperkirakan bulan Maret . ‘’Jika cabai ini sudah panen, dan nanti kita akan gerak kan Bulog untuk membeli hasil panen ini dengan harga yang tentu tak merugikan petani. Nanti kami bersama Bulog yang akan memasarkannya,’’ katanya.