SBY Teteskan Air Mata Kenang 19 Tahun Tsunami Aceh, Masih Ada Beberapa Persoalan

TABUR BUNGA: Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, melakukan tabur bunga saat ziarah ke Kuburan Massal Siron, di Aceh Besar, Senin (25/12), mengenang 19 tahun Tsunami Aceh. -Foto: net-

ACEH, SUMATERAEKSPRES.ID - Tragedi tsunami Aceh, sudah 19 tahun berlalu. Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berziarah ke Kuburan Massal Siron, di Aceh Besar, Senin, 25 Desember 2023. SBY tak kuasa menahan haru, hingga meneteskan air mata.

SBY mengenang, saat tsunami Aceh terjadi pagi 26 Desember 2004 silam, dia bersama ibu Negara dan rombongan, sedang kunjungan kerja ke Papua. “Mendengar musibah itu, saya langsung menggelar sidang kabinet terbatas di Jayapura, pada malam harinya,” tuturnya, kemarin.

Dia meminta wakil presiden (wapres) kala itu, Jusuf Kalla, untuk berangkat lebih dulu ke Banda Aceh. Besok harinya, baru SBY berangkat dari Jayapura ke Aceh. Pesawat yang ditumpanginya,  harus mengisi bahan bakar terlebih dahulu ke Ambon.

"Saya ke Lhokseumawe hari kedua. Hari ketiga saya sampai di Banda Aceh," kenang SBY, yang kemarin didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Seperti petinggi Partai Demokrat lainnya, seperti Teuku Riefky Harsya, Muslim dan dari DPD Partai Demokrat Aceh.

BACA JUGA:Lagi Packing 4 Paket Sabu dari Aceh, 4 Pengedar Kena Gerebek

BACA JUGA:BSI Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah di Aceh, Kemitraan dengan Baitul Mal Aceh untuk ZISWAF

Hari kedua pascatsunami, dalam perjalanannya dari Lhokseumawe ke Banda Aceh, SBY masih melihat banyak jenazah tergeletak. “Saya masih ingat betul. Kami turun dari kendaraan, berdoa dipimpin langsung Menteri Agama waktu itu. Saya dan istri menangis sambil berdoa,” tuturnya.

Menurutnya, musibah tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004 silam merupakan cobaan terberat dan tragedi terbesar di Indonesia. Untuk itu semua pihak berkewajiban secara moral untuk mengenang musibah tersebut.

Untuk itu semua pihak berkewajiban secara moral untuk mengenang musibah tersebut.  "Bagi saya semua berkewajiban memiliki kewajiban moral terhadap musibah besar itu, dan alhamdulillah-nya damai datang di tanah Aceh," ucap Majelis Tinggi Partai Demokrat, itu.

SBY melihat masih ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan. Baik di tingkat Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Pusat, agar bisa memajukan tanah Aceh. “Saya berharap peringatan 19 tahun menyadarkan semua pihak, untuk bisa melakukan segala sesuatu lebih baik,” harapnya. (*/air)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan