Sosok Almarhumah Hj Zalipah, Ibunda Pj Wali Kota Palembang, Bersahaja, Suka Bantu Warga Kesulitan Beras
PEMAKAMAN Pj Wali Kota Palembang Drs H Ratu Dewa (tengah) hadiri pemakaman sang ibunda, kemarin (17/12). (inzet) Foto Hj Zalifah.-FOTO: ANDIKA/SUMEKS-
Almarhumah Hj Zalipah, ibunda Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa wafat pada usia 94 tahun, kemarin (17/12). Selama ini ia dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan bersahaja di kampung halamannya. Seperti apa kisahnya?
PERJALANAN kendaraan darat dari Kota Indralaya menuju rumah duka ibunda Pj Wali Kota Palembang, Drs Ratu Dewa MSi sekitar 75 km atau 2,5 jam. Lokasinya persis berada di RT 03, Dusun II, Desa Rantau Sialang, Kecamatan Rambang Kuang, Kecamatan Ogan Ilir (OI).
Saat koran ini berkunjung ke sana, para pelayat sudah mulai ramai sejak ba'da Zuhur, kemarin (17/12).
BACA JUGA:Terkait Keluhan Pedagang Gedung 16 Ilir, Begini Tanggapan Pj Walikota Palembang Ratu Dewa!
BACA JUGA:Terima Penghargaan IGA 2023, Pj Walikota Palembang, Ratu Dewa: Hadiah Untuk Wong Kito Galo
Mereka meliputi keluarga, tetangga, dan warga sekitar yang ikut mengucapkan belasungkawa, sambil menunggu jenazah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhir. Salah satu di antaranya yang hadir, Kades Rantau Sialang, Dani Kartika.
Selama hidupnya, Dani menilai almarhumah Hj Zalipah merupakan sosok yang bijaksana dan bersahaja.
"Almarhumah biasa kami panggil nyek atau nenek. Memang kami masih ada hubungan keluarga dengan beliau yang asli dari desa sebelah, Desa Kasah, Kecamatan Muara Kuang," tuturnya. Sementara suami almarhumah sendiri asli Desa Rantau Sialang dan memang keluarga Ratu Dewa cukup terpandang di daerahnya.
Dari zaman kakek dan neneknya sebagai Pesirah atau Kades di zaman perjuangan. "Bapaknya Ratu Dewa, Cik Den dan kakeknya, Tambun merupakan pesirah (kades). Jadi ada dua keluarga yang memimpin desa ini sejak dulu. Puyang aku dengan puyangnya Ratu Dewa, adek beradek. Aku manggil mamang dengan Ratu Dewa," ulasnya.
Di desa kelahiran Ratu Dewa tersebut, sebelumnya almarhumah Hj Zalipah sehari-hari tinggal bersama menantu dan cucunya. Sesekali anak dan keluarganya pulang melihat ibunya tersebut. "Biasanya sering di dusun inilah. Kalau ke Palembang paling dijemput anaknya, seminggu lalu pulang lagi," sebut Dani.
BACA JUGA:Ratu Dewa Tinjau Kantor Bawaslu dan KPU, Perintahkan OPD Bantu Sarana dan Prasarana
Menurutnya, almarhumah merupakan pribadi yang tidak terlalu banyak bicara. Orangnya lurus, ramah, berwibawa, bersahaja. Waktu masih muda almarhumah dikenal dengan paras yang cantik, putih dan tinggi.
"Selama mendampingi Cik Den, suaminya sebagai pesirah, banyak cerita ibu-ibu yang lama di desa ini mengenal almarhumah sebagai sosok yang baik dan suka menolong. Lemak kalau berurusan dengan beliau, senang membantu sesama dan menjadi panutan," ucapnya.