https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut, Banyak Bersumber Dari Non Migas

EKSPOR : Truk tronton mengangkut barang ekspor masuk Pelabuhan Boom Baru Palembang. Saat ini surplus neraca perdagangan RI salah satunya ditopang ekspor non migas. -Foto : Evan Zumarli/Sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada November 2023 sebesar US$ 2,41 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2023 sebesar US$ 3,47 miliar.

Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

“Ke depan Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

Menurutnya, surplus neraca perdagangan November 2023 bersumber terutama dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan non migas.

BACA JUGA:Fantastis, Segini Nilai Transaksi Perdagangan Halal Negara Anggota OKI, Indonesia Gimana Nih?

Meski lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya, neraca perdagangan nonmigas November 2023 tetap mencatat surplus sebesar US$ 4,62 miliar.

Perkembangan tersebut sejalan dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai US$ 20,72 miliar.

Kinerja positif ekspor non migas tersebut, selain didukung tetap kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti Crude Palm Oil (CPO), batubara, logam mulia, dan timah, juga ditopang produk manufaktur mesin dan perlengkapan elektrik.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor non migas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

BACA JUGA:Sumsel Berpotensi Mengekspor Durian, Lepas Ekspor Komoditas Pertanian dan Perkebunan

“Sementara itu impor non migas meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi,” lanjutnya lagi.  

Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi US$ 2,21 miliar pada November 2023 sejalan peningkatan impor migas di tengah ekspor migas yang menurun. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan