Panen Kopi Diprediksi Meningkat

ANDALAN: Tanaman kopi merupakan salah satu hasil perkebunan yang menjadi andalan warga Lahat. Sebagian besar warga Lahat berkebun kopi. FOTO: AGUSTRIAWAN/SUMEKS--

LAHAT - Musim panas beberapa waktu lalu membuat bunga kopi yang menjadi putik menjadi lebih bagus. Diprediksi lantaran saat sudah mulai hujan dan putik kopi mulai membesar hasil panen tahun depan bisa meningkat.

‘’Musim kemarau  biasanya dalam setangkai hanya empat gugus. Tapi tahun ini bisa lebih. Selain itu bunganya juga jadi dan sudah tumbuh putik buah," ujar Abenk, petani kopi asal Dusun Selepah Kota Agung Lahat.

Dikatakan, kebun di daerahnya merupakan dataran tinggi karenanya kurang hujan dan berdampak bunga kopi menjadi bagus dan tidak rontok. "Apalagi saat ini sudah hujan jadi kebun kopi menjadi subur lagi," ungkapnya.

Senada dikatakan Agoy, petani kopi Merapi Selatan. Kebun kopi keluarganya berada di dekat Bukit Serelo. Udara yang lembap dan kurang hujan saat kopi berbunga membuat gugus kopi menjadi lebat. ‘’Insya Allah panen tahun depan bisa meningkat,’’ katanya.  

Sementara Jalal,  petani asal Tanjung Tebat mengatakan, walaupun putik kopi jadi akibat musim panas namun sebagian kebun ada juga yang  terdampak kekeringan.

Ini terjadi akibat kurang air dan ada gugus kopi yang tidak jadi. "Memang bagus kalau musim panas saat kebun kopi berbunga. Tapi kalau ekstrem dan kurang air, tanaman kopi juga ada yang kering," ungkapnya.

Untuk hasil panen kopi di awal tahun lalu, sebagian petani mengaku berkurang. Biasanya dalam satu bidang kebun kopi menghasilkan 1 ton biji kopi, namun turun menjadi 400kg-600 kg. Ini yang mengakibatkan harga kopi meningkat.

Namun ada juga yang hasil panennya tak terlalu anjlok. Lantaran panen kopi dalam satu bidang kebun tersebut tidak berbarengan.

"Ada turun, kak. Biasanya dapat 700 kg, tapi waktu panen awal tahun sekitar 600 kg-650 kg. Karena tidak bareng dan waktu panennya panjang kalau ditotal masih  banyak juga hasil panennya," ungkap petani kopi asal Tanjung Raja Gumay Ulu.

Sementara data Dinas Perkebunan Lahat untuk hasil panen tahun 2023 dari luas lahan 54.032 ha kebun kopi menghasilkan 22.674 kg biji kopi.

Sementara informasi yang dihimpun, harga tahun ini pernah mencapai Rp40ribu perkg. Sementara saat ini harga berkisar Rp34ribu-Rp37ribu perkg. Harga hampir berbeda di tiap wilayah, tertinggi harga kopi di kawasan Tanjung Sakti Area dan Jarai Area.

Kepala Dinas Perkebunan Lahat Vivi Anggraeni SSTP terus menghimbau dan mensosialisakan cara panen san pengolahan pasca panen yang baik agar harga kopi tinggi.

‘’Jadi biji kopi yang dihasilkan juga berkualitas dan memiliki standar harga yang baik pula. Lalu untuk meningkatkan hasil panen selain dengan cara melakukan stek kopi yang memiliki hasil panen banyak. Tahun depan juga menyiapkan bibit unggul kopi untuk para petani,’’ ujarnya. (gti)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan