https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kekeringan Mengancam, Rutin Siram Cabai

PEMELIHARAAN: Sofyan, petani cabai yang berada di Desa Palemraya, Indralaya, Ogan Ilir semakin intensif melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman cabai miliknya. -FOTO: ANDIKA/SUMEKS-

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID –  Meskipun sudah beberapa kali diguyur hujan akhir-akhir ini, namun tak membuat petani cabai di Desa Palemraya tak melakukan penyiraman. Petani disini tetap melakukan penyiraman tanaman. Malah penyiraman yang dilakukan semakin rutin.  Bahkan terkadang sehari bisa menyiram hingga 3 kali, padi, sore dan malam.

Hal ini dilakukan karena turunnya hujan tak menentu. Hujan belum turun secara maksimal. ‘’Karenanya penyiraman tetap kami lakukan, apalagi tanahnya mudah mongering.

Minimal kami lakukan penyiraman 3 kali sehari. Saat pagi, sore  dan bahkan malam-malam pun kami masih melakukan penyiraman,’’ ujar Sofyan, petani di Desa Palemraya, kemarin.

Penyiraman yang dilakukan masih menggunakan pompa.  ‘’Kita ambil dari sumber kanal air di dekat kebun. Lalu dialiri menggunakan selang dan disiram secara bergilir dari ujung hingga sisi lainnya,’’ katanya. 

Diungkapkan Sofyan, akibat dampak kekeringan yang masih terjadi, pertumbuhan tanaman cabai diatas lahanya yang memiliki luas sekitar seperempat hektar ini mengalami kendala. "Daunnya jadi mudah layu. Terus banyak daun muda yang keriting dan menguning,’’ keluhnya.

Padahal, tanaman cabai yang ditanamnya sudah mulai bertahap berbunga.  ‘’Jadi saat ini sangat intens kami jaga agar tidak terjadi serangan hama dan kendala lainnya agar dapat segera diantisipasi," jelasnya. 

Dikatakan, jika terjadi serangan hama dan penyakit maka ancaman merugi jadi momok yang menakutkan. Karena modal tanam cabai tersebut tidaklah sedikit. "Kalau ditanam modal lumayan besar juga. Untuk tanam cabai merah di lahan seperempat hektar ini dengan kisaran 5 ribu tanaman sudah menghabiskan modal cukup banyak," ungkap Sofyan. 

Sofyan sendiri melakukan penanaman cabai sejak Agustus lalu. Sedangkan panen pertama di prediksi baru akan dimulai Januari 2024 mendatang. "Mudah-mudahan hasilnya memuaskan," harapnya. 

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, lanjutnya, tentu butuh perawatan yang maksimal.  Karenanya pihaknya selalu memantau dan memperhatikan kondisi tanaman jangan sampai terserang hama dan penyakit. ‘’Apalagi saat ini harga cabai sedang bagus-bagusnya, kita berharap saat panen nannti harga cabai tetap bagus. Ini tentu akan membawa keuntungan bagi petani cabai,’’ ujarnya. 

Memang, sejak beberapa bulan terakhir harga cabai sedang tinggi.  Harga semakin meningkat terus. Tak hanya cabai keriting tapi juga cabai burung dan cabai rawit. (dik) 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan