Jangan Eksplor Satu Bidang, Yuk Kembangkan Bakat Anak
BAKAT: Setiap anak memiliki bakat yang harus mendapat stimulasi lingkungan --
PALEMBANG, SUMATERAEKSPES.ID – Sudah tahukah bakat anak kita? Sebagai orang tua harus jeli mengenali minat dan bakat sang anak. Banyak di antara orang tua, khususnya yang baru memiliki anak, kurang paham hal semacam ini.
BACA JUGA:Mengasah Bakat dan Prestasi
Ariqah Casandra Sari memiliki segudang prestasi. Di antaranya modeling dan bakat seni. Bakat yang dimiliki Casandra sudah terlihat sejak kecil. ‘’Yakni di usia satu tahun,’’ ujar Ajeng Windi Sari, ibu Casandra.
Dikatakan, saat usia setahun, Casandra sudah suka dance. ‘’Apalagi jika kita menghidupkan musik, dia langsung ngedance. Di usia empat tahun, Casandra mulai ikutan dan menang lomba,’’ ujarnya.
Sebagai orang tua, dirinya selalu mendukung anaknya untuk sering berlatih. "Saya selalu melatih Cassandra dance dan modeling. Tak hanya itu, saya juga sering mengajak Cassandra melihat pertunjukan fashion show dan dance-dance sekalian melatihnya," tukasnya.
BACA JUGA:Makin Diminati, Lady’s Tenun Klasik Fashion Show di Kementerian PUPR
BACA JUGA:Kucing Unjuk Kebolehan Fashion Show
Devi Delia MPsi, psikolog anak RS Charitas Palembang mengatakan, pada dasarnya bakat itu bawaan dari diri, tapi tanpa ada stimulasi dari lingkungan, juga akan membuat bakat tidak muncul (tampil). ‘’Misalnya anak punya bakat musik tapi kalau anak sendiri tidak pernah diperkenalkan dengan musik, pada akhirnya bakat tersebut tidak akan tampil,’’ jelasnya.
Dikatakan, ada baiknya memberikan anak kesempatan untuk mengeksplor berbagai bidang. Ini membutuhkan waktu dan proses. ‘’Tak bisa ditetapkan sejak dini, lalu menutup kesempatan anak mengeksplor bidang yang lain. Misalnya karena menganggap anak punya bakat di bidang musik, lalu fokus mengembangkan bakatnya di bidang musik saja,’’ katanya.
BACA JUGA:Lestarikan Tari dan Musik Besemah
BACA JUGA:Selektif Perizinan Konser Musik Tertentu
Padahal, bisa saja bakat si anak di bidang teknik lebih baik daripada bakatnya di bidang musik. ‘’Namun karena belum mengenal bidang tersebut, jadi belum ketahuan si anak punya bakat di bidang teknik. Karena fokus mengembangkan bakat musik, pada akhirnya, bakat di bidang teknik jadi tidak terasah," sebutnya.
Sebagai orang tua, lanjutnya, harus mengenali bakat dan minat anak sejak usia dini. Tentu harapannya bisa bermanfaat untuk mengarahkan anak secara tepat dan sesuai usia. "Minat dan bakat yang dimiliki anak nantinya bakal menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup. Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa," katanya lagi.
Dalam pengembangan bakat, orang tua bisa memberikan rangsangan pada anak untuk bisa lebih bereksplorasi terhadap diri dan lingkungannya. "Orang tua dapat memulainya dengan memberi kesempatan anak mengenal berbagai macam bentuk kegiatan," katanya.
BACA JUGA:Sekolah Maitreyawira Palembang: Jadi Pusat Eco Enzyme dalam Deklarasi Relawan Lingkungan, Solusi Inovatif bagi
Sebagai contoh, orang tua dapat mengajak anak ke lapangan untuk melihat berbagai macam jenis olahraga. ‘’Bisa juga menghadiri pertunjukan musik yang ramah anak, menyaksikan pentas-pentas kesenian atau dengan berjalan-jalan di taman bermain,’’ katanya.
Selain itu, orang tua bisa mengamati tingkah laku anak. "Jenis kegiatan apa anak merasa senang dan ingin mengulang untuk melakukannya lagi. Bahkan anak akan merasa tertarik sehingga selalu ingin tahu lebih banyak lagi,"tandasnya. (nni/)