Pria Ini Paling Dicari Militer Israel. Julukannya 'Orang Mati Berjalan'. Ini Sosoknya!

Pria berjuluk Orang Mati Berjalan ini, masuk daftar tertinggi dicari militer Israel. Foto : net--

GAZA, SUMATERAEKSPRES.ID - Militer Israel telah menggambarkan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, sebagai "orang mati yang berjalan."

Dia telah menjadi target utama bagi militer dan intelijen Israel sejak pecahnya konflik besar pada tanggal 7 Oktober.

Menurut Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer Israel, Yahya memilih untuk mengirim tukang jagal ke dalam kamar tidur keluarga Israel untuk membunuh anak-anak kami.

"Dan ketika mereka memutuskan untuk menyerang Israel, mereka seolah-olah menandatangani surat kematian mereka sendiri,"ujar Peter.

BACA JUGA:7 Artis Dunia yang Getol Suarakan Dukungan dan Pembelaan Buat Palestina. Ada Idolamu?

"Yahya Sinwar adalah orang yang hidup dalam bayang-bayang kematian, dan kami akan menghadapinya,"sambungnya.

Yahya Sinwar, yang memegang kendali atas pemerintahan sehari-hari di Gaza, diyakini bersembunyi di dalam jaringan terowongan.

Yakni labirin yang digunakan oleh militan Hamas untuk menyembunyikan senjata, pejuang, dan sandera.

Namun, keberadaannya sebagai target utama oleh Israel telah dimulai sebelum serangan besar-besaran oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan ribuan kematian dan penculikan ratusan orang.

BACA JUGA:5 Artis Sensual Ini Ternyata Pendukung Israel. Netizen: Wonder Women Adalah Musuh Sebenarnya!

Lahir di kamp pengungsi di Gaza pada awal 1960-an, Sinwar bergabung dengan Hamas setelah kelompok tersebut didirikan pada tahun 1987.

Dia segera mendapatkan reputasi karena keberaniannya, membantu membentuk pasukan keamanan dalam negeri untuk kelompok militan tersebut. N

amun, dua tahun setelah bergabung, dia ditangkap oleh Israel dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena peranannya dalam membunuh tentara Israel dan kolaborator Palestina.

Di balik jeruji besi, Sinwar terus naik pangkat di dalam Hamas dan belajar bahasa Ibrani, bahasa musuh-musuhnya.

BACA JUGA:Loker Terbaru Lur, Ada Rekrutmen Mitra Statistik BPS, Lulusan SMA SMK Sederajat Bisa Daftar. Yuk Daftar!

Sinwar dibebaskan pada tahun 2011 sebagai bagian dari pertukaran yang kontroversial.

Yakni yang melibatkan lebih dari seribu tahanan Palestina sebagai imbalan untuk seorang tentara Israel yang disandera oleh Hamas selama lima tahun.

Pengalamannya di penjara tampaknya membuatnya lebih sensitif terhadap penderitaan narapidana Palestina dan mungkin menjelaskan dukungannya terhadap operasi penculikan sandera berskala besar.

Sejak terpilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza pada tahun 2017, Sinwar telah berjanji untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel.

BACA JUGA:Panduan Lengkap dan Tata Cara Salat Hajat, Ibadah Sunnah yang Mengubah Hidup Anda

Dia juga telah berusaha memperbaiki hubungan dengan Mesir dan faksi Fatah, yang mengendalikan Otoritas Palestina di Tepi Barat dan dikenal lebih moderat.

Namun, upaya diplomatiknya tampaknya belum mencapai hasil yang signifikan, dan baru-baru ini dia menghadapi perlawanan dalam pemilu internal Hamas, yang mungkin mendorongnya kembali ke konfrontasi skala penuh. (Novis)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan