Mengapa Emosi Meledak saat Lapar? Kunci Jawabannya Ada di Otak, Begini Alasan Ilmiahnya
Mengapa Emosi Meledak saat Lapar? Kunci Jawabannya Ada di Otak.-Foto : diana.grytsku/freepik-
SUMATERAEKSPRES.ID - Ketika emosi meledak, manusia seringkali menghadapi tantangan dalam mengendalikan perasaan marah, salah satu penyebab yang mungkin jarang terpikirkan adalah lapar.
Ya, lapar, yang seringkali dianggap sebagai alasan yang tidak jelas, ternyata memiliki dampak yang signifikan pada tingkat kemarahan seseorang.
Ketika kita merasa lapar, gejala marah dan emosi negatif dapat melanda dengan lebih kuat. Menurut seorang ahli gizi bernama Nadhira Afifa, seorang wanita yang merasa lapar cenderung memiliki tingkat emosi negatif yang lebih tinggi dibandingkan saat ia kenyang.
Tidak hanya itu, ada beberapa fakta ilmiah yang menjelaskan mengapa lapar dapat membuat seseorang lebih mudah marah, sensitif, dan emosional.
BACA JUGA:Ini Makanan Khas Indonesia yang Paling Disukai Bule, Bisa Jadi Ide Bisnis!
1. Penurunan Kadar Gula Darah
Ketika tubuh kekurangan asupan makanan, kadar gula darah dapat turun drastis.
Kadar gula darah yang rendah dapat memengaruhi prefrontal cortex, sebuah bagian otak yang berperan dalam pengendalian emosi dan pengambilan keputusan.
Prefrontal cortex juga sangat sensitif terhadap fluktuasi kadar gula darah. Ketika glukosa rendah, seseorang akan kesulitan mengendalikan emosi negatif seperti kemarahan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan gula darah, bahkan saat menjalani diet atau menghindari makanan manis berlebihan.
BACA JUGA:Yummy! 4 Makanan Khas Palembang ini Sangat Lezat Disantap Saat Hujan Turun, Cobain Yuk!
2. Reaksi Fight or Flight
Faktor lain yang dapat membuat seseorang lebih mudah marah atau sensitif saat lapar adalah reaksi "fight or flight" yang dipicu oleh perubahan hormonal.
Ketika seseorang merasa lapar, tubuhnya dapat memproduksi hormon kortisol dan adrenalin.