Inilah Alasan Kenapa Agen Intel Nyamar jadi Tukang Bakso, Bahkan Ada yang Berhasil Tertangkap

Inilah Alasan Kenapa Agen Intel Nyamar jadi Tukang Bakso. Foto: Ilustrasi Canva--

SUMATERAEKSPRES.ID - Dikenal sebagai salah satu taktik penyamaran yang terbilang ekstrem, sejumlah mantan agen intelijen mengungkapkan bahwa di masa lalu, intel sering melakukan penyamaran menjadi tukang bakso.

Sekilas, mungkin sulit untuk memahami alasan mengapa penyamaran tersebut dilakukan. Namun, di balik pasan itu, ada beberapa faktor yang membuat tukang bakso menjadi pilihan tepat bagi agen intelijen dalam memperoleh informasi kunci yang mereka butuhkan. 

Beberapa alasan mengapa penyamaran menjadi tukang bakso dapat membantu agen intelijen dalam mengumpulkan informasi, di antaranya adalah kemudahan dalam penyajian dan ketersediaannya yang mudah ditemukan di berbagai tempat.

Selain itu, penyajian bakso tidak memerlukan skill khusus yang dapat membuat agen intelijen di bawah hukuman jika ketahuan. 

Namun, di balik hal tersebut, mungkin juga ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi penggunaan tukang bakso sebagai penyamaran oleh agen intelijen.

BACA JUGA:Ini Penyebab Kecelakaan Kerja yang Perlu Kamu Ketahui!

BACA JUGA:Ini 5 Kesalahan Fresh Graduate Ketika Melamar Kerja, Bonus Solusi Mencegahnya

Misalnya, pada masa lalu, dana yang dialokasikan untuk spionase atau intelijen masih terbatas, sehingga teknologi yang mampu meningkatkan kualitas dan efektivitas spionase masih terbatas. 

Bagi agen intelijen, informasi adalah hal yang sangat berharga dalam mengambil keputusan yang tepat. Oleh karena itu, upaya dalam memperoleh informasi menjadi sangat penting, terutama dalam penanganan berbagai kasus yang memerlukan pendekatan yang kompleks dan terselubung. 

Salah satu keberhasilan penyamaran menjadi tukang bakso adalah saat agen intelijen Indonesia mengungkap aksi terorisme yang dilakukan oleh Dr. Azahari.

Dr. Azahari adalah seorang aktivis radikal dari Malaysia, yang terlibat dalam serangkaian aksi terorisme di Indonesia, termasuk di Bali.

Melalui penyamaran menjadi tukang bakwan, agen intelijen Indonesia berhasil menangkap Dr. Azahari dan sejumlah tersangka terkait aksi terorisme di Indonesia. 

Tidak hanya itu, ada beberapa pelaku kejahatan lain yang berhasil dilacak oleh agen intelijen lewat aksi penyamaran mereka menjadi tukang bakso.

Misalnya, kasus Noordin M.Top, salah satu pembom teroris Indonesia yang dikenal melakukan serangkaian aksi teroris di Indonesia beberapa tahun silam. Pada saat itu, Noordin M.Top menyamar menjadi tukang gado-gado untuk mengelabui pihak kepolisian. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan