Anak Biasa Gigit Pensil, Ini Penyebab dan Akibatnya

MENGGIGIT PENSIL: Kebiasaan anak menggigit pensil memiliki dampak negatifnya.--

 

Anak Biasa Gigit Pensil, Ini Penyebab dan Akibatnya

 

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menggigit pensil merupakan perilaku umum yang sering dilakukan anak-anak. khususnya saat sang anak sedang berpikir atau ngelamun. Tetapi kebiasaan ini ternyata memiliki dampak yang kurang baik.  Menggigit pensil  menjadi kebiasaan sebagian anak-anak. Khusunya saat sedang belajar. Sebenarnya apa yang membuat si buah hati berbuat seperti ini?  

Psikolog anak Rumah Sakit (RS) Charitas Palembang, Devi Delia, M. Psi, mengatakan, perilaku menggigit pensil atau pena, pada dasarnya merupakan perilaku umum yang sering dilakukan anak bahkan orang dewasa sekalipun.

BACA JUGA:Edukasi Kesehatan Gigi dan Makanan Bergizi

"Dari sisi kesehatan gigi, perilaku ini berisiko terhadap estetika,  bisa merusak bentuk gigi (terutama kalau yang digigit itu keras), dan juga risiko bahaya jika yang digigit itu tertelan. Belum lagi bakteri dan kuman dari benda yang digigit tersebut," ujarnya.

 

Lalu,  dari sisi psikologis, perilaku ini berkaitan dengan pemrosesan sensoris anak. Mereka yang kesulitan fokus karena ada masalah dalam pemrosesan sensoris ini,  selanjutnya melakukan perilaku demikian (menggigit-gigit ujung pensil) untuk membantunya fokus. "Perilaku ini seperti memberikan efek soothing atau menenangkan bagi mereka (anak,red),''  ujarnya.

 

Salah satu cara membantu kondisi ini adalah memfasilitasi anak-anak ini dengan benda-benda yang aman untuk digigit (bahan silicone yang food grade, dan lainnya). Namun tentu sulit dalam kondisi pandemi seperti ini, dimana standar kebersihan yang harus dilakukan terbilang tinggi. "Waspadai kebiasaan anak gigit benda-benda seperti pensil, pena dan benda-benda lainnya,"ucapnya

 

Sementara, dokter spesialis Anak RSMH Palembang, Pipi Sofiah mengatakan, Kebiasaan-kebiasaan tersebut menunjukkan tanda kecemasan atau kekhawatiran seseorang. "Kebiasaan menggigit sesuatu ( pensil, pena, kuku dan lainnya) akan menyebabkan kuman masuk melalui mulut," jelasnya.

BACA JUGA:Harus Tahu! Tips Cegah Bau Mulut saat Puasa 

 

Selain itu, lanjutnya, bagian tubuh yang digigit seperti kuku atau jari dapat menyebabkan infeksi atau luka yang bisa menjadi berbahaya. "Kebiasaan tersebut menjadikan anak tidak fokus pada pembelajaran,"ucapnya.

 

Lebih jauh dijelaskan, Pengawasan oleh orang tua, guru dan pendamping anak sangat diperlukan sedini mungkin dan secara rutin dan konsisten. "Dapat dialihkan dengan berbagai cara menyesuaikan usia perkembangan anak, " ujarnya.

 

Secara kejiwaan, lanjutnya,  akan mempengaruhi mental seorang anak. "Kita harus mengetahui penyebabnya dan membantu anak mengatasi penyebab cemas, khawatir, bosan dan lainnya,"katanya.

 

Agar anak tidak melakukan hal tersebut, alihkan dengan kegiatan lain. Misalnya upayakan kuku selalu pendek atau mengunyah permen atau buat percaya diri. "Jika ini terus dilakukan,  anak bisa menjadi tidak percaya diri, mengucilkan diri, minder, dapat di-bully teman, dan lainnya,"tandasnya . (*)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan