Pabrik Pusri-IIIB Pakai Teknologi Low Energy, Hemat Konsumsi Gas Bumi

KETERANGAN: Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi memberikan keterangan kepada media terkait rencana pembangunan Pabrik Pusri IIIB yang dibiayai oleh pendanaan sindikasi 8 bank, kemarin. Foto: EVAN ZUMARLI/SUMEKS--

Bangun Pabrik Pupuk Ramah Lingkungan

Didanai 8 Bank Senilai Rp9.317 Triliun

PALEMBANG - Pembangunan proyek Pabrik Pusri IIIB sepertinya segera terealisasi. Sebab PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri), anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) sudah mendapatkan sumber pendanaan proyek senilai Rp9.317 triliun itu.

Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh menjelaskan pendanaan Proyek Pusri-IIIB ini melalui mekanisme sindikasi terdiri dari 8 bank BUMN dan swasta. 

Ke-8 bank tersebut sudah sepakat lewat penandatanganan MoU sebelumnya, yaitu Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Jabar Banten (BJB), dan Bank Sumsel Babel (BSB).

“Total nilai kredit investasi (KI) yang digelontorkan sebesar Rp9.317 triliun,” ujarnya pada acara Media Meet Up PT Pusri Palembang di Resto Bukit Golf, kemarin. 

Menurutnya, Pusri menunjuk BNI & Bank Mandiri sebagai Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB) untuk selanjutnya bertindak sebagai Koordinator dalam pembentukan fasiltas kredit sindikasi pendanaan Proyek Pusri-IIIB.

Pusri juga mengusulkan kepada JMLAB untuk menunjuk BCA & BRI sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) pendanaan sindikasi proyek Pusri-IIIB.

Dikatakan, pabrik Pusri-IIIB akan dibangun di komplek PT Pusri Palembang, dengan teknologi low energy yang dapat membantu menghemat konsumsi gas bumi serta ramah lingkungan.

Proyek revitalisasi pabrik Pusri-IIIB akan memiliki dampak positif pada perekonomian daerah dan nasional.

Pasalnya, proyek ini akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta membuka peluang ekonomi lainnya.

Kapasitas produksi Pabrik Pusri IIIB direncanakan sebesar 1.350 ton amonia per hari atau 445.500 ton per tahun dan untuk pupuk urea mencapai 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.

Dari sisi penggunaan energi, pabrik ini lebih efisien karena rasio energi untuk memproduksi urea sebesar 21.97 MMBTU/ton, sedangkan amonia 32.89 MMBTU/ton.

“Hadirnya pabrik Pusri-IIIB ini wujud komitmen kami menjaga ketersediaan pupuk di seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran pupuk Pusri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan