Awas, Obesitas Mulai Usia Anak-anak-Remaja

*Turunkan Harapan Hidup

PALEMBANG-  Obesitas atau kegemukan, merupa kan  kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh. Ternyata, banyak dampak dan bahaya obesitas yang sangat merugikan kesehatan.  Karena, kondisi  ini dapat menyebabkan berbagai penyakit hingga menurunkan harapan hidup.

Spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Dokter Mohamad Hoesin (RSMH) Palembang, sekaligus ketua IDI  Kota Palembang, Dr. dr Zulkhair Ali, Sp. PD-KGH mengatakan,  sebagian besar penyebab obesitas yaitu kombinasi antara kelebihan asupan energi makanan dan kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, meningkatnya ketergantungan pada makanan yang padat energi dan cepat saji yang mengandung karbohidrat, gula, atau lemak juga meningkatkan risiko kegemukan.

"Seseorang dikatakan kelebihan berat badan (overweight) apabila Indeks Massa Tubuh (IMT/BMI) lebih besar dari 25. Namun, jika angkanya mencapai 30 atau lebih, artinya sudah masuk ke dalam kategori obesitas yang harus diwaspadai,"jelasnya.

Ia menjelaskan, Obesitas dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit tertentu yang juga dipicu oleh asupan makanan  berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, kerentanan genetik, gangguan endokrin, obat-obatan, hingga penyakit psikiatri.

"Kelebihan berat badan (Obesitas) beresiko terserang hampir semua penyakit seperti, diabetes, jantung, tekanan darah, kolesterol, gagal ginjal dan Kelebihan berat badan (Obesitas) beresiko terserang hampir semua penyakit seperti, diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, gagal ginjal dan lainnya,"ucapnya.

Lanjutnya, tips menurunkan dan mencegah obesitas dapat dilakukan dengan diet, latihan fisik, penggunaan obat-obatan, hingga pembedahan. Program diet dapat menghasilkan penurunan berat badan dalam jangka pendek. Mempertahankan penurunan berat badan ini seringkali merupakan hal yang sulit dan memerlukan latihan terus menerus.

Untuk upaya pencegahan obesitas, sebaiknya meningkatkan konsumsi sayur, buah dan biji-bijian. Selain itu,  atasi asupan kalori dari lemak jenuh dan diganti dengan lemak tidak jenuh serta membatasi asupan gula.  "Jangan lupa untuk melakukan latihan fisik selama 1 jam setiap hari, 20 menit olahraga (3 kali seminggu), dan jangan duduk lebih dari 2 jam,"jelasnya.

Apabila usaha dengan diet dan berolahraga tidak membuahkan hasil yang memuaskan,  sebaiknya  berkonsultasi dengan dokter agar diberikan pengobatan.

Umumnya, obat untuk obesitas terdiri dari dua kelompok yakni obat yang bekerja di usus menghambat penyerapan lemak atau kalori ke dalam tubuh, dan obat yang bekerja secara sentral pada pusat pengaturan nafsu makan di otak, sehingga nafsu makan dapat ditekan.

Selain itu, upaya pembedahan juga dapat dilakukan melalui beberapa mekanisme, seperti operasi dengan melakukan pemotongan sebagian usus, operasi bariatrik dengan memasang klem pada lambung, penyedotan lemak perut atau liposuction dan mesoterapi, yaitu suntikan ke bawah kulit untuk membakar lemak.

"Pencegahan obesitas harus menjadi agenda penting dalam kesehatan masyarakat, terutama pada usia anak dan remaja. Umumnya obesitas dimulai pada usia muda, dan berakibat munculnya kegemukan pada usia muda. Oleh karena itu, kesadaran akan hidup sehat dengan berat badan ideal adalah kunci utama memerangi obesitas dengan mencegahnya sejak dini,"pungkasnya.(nni/la)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan