Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Dua Kandidat Kuat Pengganti Achmad “Azul” Zulkifli, Sriwijaya FC Siap Babak Baru

Budi Sudarsono & Budiarjo Thalib--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sriwijaya FC tengah bersiap memasuki babak baru usai menonaktifkan pelatih kepala Achmad "Azul" Zulkifli.

Kini, dua nama mulai mengemuka sebagai kandidat kuat pengganti: Budiarjo "Budijo" Thalib dan Budi "Si Piton" Sudarsono.

BACA JUGA:Manajemen Sriwijaya FC Nonaktifkan Achmad Zulkifli Usai Laga Tanpa Izin di Lampung

BACA JUGA:Sriwijaya FC Kalah Lagi, Terbenam di Dasar Klasemen

Dua sosok ini disebut-sebut paling berpeluang menukangi Laskar Wong Kito, menggantikan Azul. 

Kabar soal calon pelatih baru Sriwijaya FC langsung ramai di kalangan pendukung. Akun @my*p menulis dengan nada getir, "Siapa pun pelatihnya, kalau pemainnya masih ini-ini juga, ya sama saja.

" Sementara akun @rio**o tampak lebih optimis dengan menulis, "Budijo saja, cocok buat nanganin tim ini."

Di sisi lain, ada juga fans yang menyoroti persoalan internal. Akun @adeanayah***** berkomentar singkat tapi menohok, "Aman apa gaji, wak?" 

Menanggapi semua isu yang beredar, Wakil Presiden Sriwijaya FC, Mohammad David, memilih bungkam. "No comment," ujarnya singkat, Selasa (14/10).

Langkah menonaktifkan Achmad "Azul" Zulkifli sendiri diambil setelah insiden laga tanpa izin melawan Nusantara Lampung FC di Stadion Pahoman, Minggu (12/10/2025).

Dalam pertandingan yang diklaim hanya sebagai uji coba itu, Sriwijaya FC kalah telak 0-3 dari tim kasta ketiga.

Manajemen klub langsung bergerak cepat. Keputusan mengejutkan diumumkan Senin (13/10/2025) dengan menegaskan bahwa laga tersebut tak tercantum dalam agenda resmi tim.

"Tidak ada undangan resmi, itu murni inisiatif pribadi coach Azul," ungkap Mohammad David.

Menurut David, tindakan Azul dianggap pelanggaran serius terhadap etika dan tata tertib tim. "Kami harus menjaga profesionalisme.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan