Distribusi MBG Terhambat, 3.000 Paket Nasi Terlambat Tiba di SDN 1 Serigeni Lama
Abu, pemilik Rumah Katering D’yho, mengungkapkan bahwa 3.000 paket nasi harus dikirim ke 20 titik berbeda—tantangan besar bagi tim distribusi. Hari pertama Program MBG di SDN 1 Serigeni Lama sempat molor. Foto:Nisa/Sumateraekspres.id--
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID — Peluncuran perdana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 1 Serigeni Lama, Kecamatan Kayuagung, Ogan Komering Ilir, pada Senin (14/4), mengalami kendala keterlambatan pengiriman paket nasi.
Permasalahan ini diakui langsung oleh pihak katering penyedia konsumsi, Rumah D’yho.
Abu, pemilik Rumah Katering D’yho, menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh banyaknya lokasi pengantaran yang harus dilayani dalam satu waktu.
"Kami menangani pengiriman ke 20 titik berbeda. Hal itu membuat proses distribusi menjadi tidak sesuai jadwal," ujarnya saat ditemui pada Senin sore.
BACA JUGA:BNI Fleksi Aktif: Pinjaman Tanpa Agunan untuk Guru PNS dan PPPK, Solusi Finansial Fleksibel
BACA JUGA:Harga Toyota Veloz Generasi Pertama Hingga 2025, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Lebih lanjut, Abu mengatakan bahwa meskipun timnya sudah mulai bekerja sejak pukul 02.00 WIB untuk menyiapkan makanan, berbagai kendala teknis masih terjadi karena ini merupakan hari pertama pelaksanaan program.
Dua unit kendaraan dikerahkan untuk mendistribusikan 3.000 paket nasi, dengan dukungan tenaga kerja sebanyak 50 orang untuk memasak dan mengepak makanan.
Abu juga menambahkan bahwa jumlah paket yang dikirim ke tiap lokasi bervariasi.
Ada titik yang hanya menerima 30 paket, sementara titik lainnya mendapatkan jumlah yang lebih banyak, sehingga menyulitkan koordinasi dan efisiensi pengantaran.
BACA JUGA:BSI Tawarkan Pinjaman Mudah untuk ASN dan P3K, Fasilitas hingga Rp1,5 Miliar
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Gowes Bareng Kepala Daerah, Ratusan Personel Disiagakan Polres Mura
"Untuk ke depan, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh. Sopir akan kami tegur dan diberi pengarahan agar bisa mengantarkan lebih cepat.
Kami juga akan mempercepat proses pengemasan (packing) agar distribusi bisa dimulai lebih awal," terangnya.
- Tag
- Share
-
-
