Inovasi Kelas Bunda Peduli Anak Stunting (Kebun Pedas)
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ibu pada masa pra-hamil dan hamil yang kekurangan gizi akan mengalami kehamilan IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) hingga terjadi masalah anak pendek intergenerasi. Prevalensi stunting berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2022 yaitu 21.6% dan di Palembang per Agustus 2022 masih 16.1%, sedangkan pemerintah menargetkan angka stunting 14% di tahun 2024. Jumlah balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Multiwahana per Desember 2022 sebanyak 16 balita yang diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan keluarga tentang stunting sehingga menyebabkan pola asuh pemberian makanan dalam keluarga kurang baik. Penanganan stunting di tengah pandemi Covid-19 juga perlu diprioritaskan dimana percepatan penurunan prevalensi stunting dilakukan dengan kerjasama lintas sektor dalam upaya memperkuat sinergitas program dan kegiatan di bidang pangan dan gizi. BACA JUGA : Puskesmas Talang Ratu Luncurkan Inovasi STUDIO TR Puskesmas Multiwahana menginisiasi inovasi Kelas Bunda Peduli Anak Stunting (Kebun Pedas) yang merupakan inovasi berupa penyuluhan dan edukasi kepada para ibu (bunda) tentang bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan stunting mulai dari pemberian makan bagi bayi dan anak (PMBA), gizi seimbang, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kebersihan lingkungan serta diadakannya demo masak dan pemeriksaan bagi ibu dan anak. Inovasi ini diinisiasi pada tahun 2020 dan ditetapkan sebagai inovasi Daerah pada tahun 2021. Pelaksanaan Kelas Bunda Peduli Anak Stunting (Kebun Pedas) dilakukan sebanyak 2 (dua) kali setiap tahunnya. Untuk tahun 2023, telah dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2023 di Posyandu Teratai Putih yang berlokasi di Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako. Inovasi Kelas Bunda Peduli Anak Stunting (Kebun Pedas) di Puskesmas Multiwahana bertujuan untuk menurunkan persentase kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Multiwahana, memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan dan penanggulangan kasus stunting, meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat untuk menjadi Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), dan sebagai sarana untuk berkolaborasi dengan inovasi Taman Gizi Puskesmas Multiwahana dalam edukasi gizi seimbang maupun pemberian bantuan PMT kepada balita yang memiliki masalah gizi khususnya balita stunting. Kepala Puskesmas Multiwahana, dr. Hj. Dian Hayati, MKM, Sp. KKLP mengatakan, "Melalui inovasi Kelas Bunda Peduli Anak Stunting (Kebun Pedas), Puskesmas mengadakan kegiatan Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, melakukan pengukuran antropometri pada ibu dan anak, penyuluhan Kesehatan terkait Gerakan Cegah Stunting, demo masak dalam mengolah pangan untuk balita stunting, dan memberikan paket makanan kepada balita stunting," ungkapnya. BACA JUGA : Puskesmas Makrayu Luncurkan Dapur Tanggap Gercep Besti "Hasil yang telah dirasakan dengan kehadiran Inovasi Kelas Bunda Peduli Anak Stunting (Kebun Pedas) yaitu peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku atau pola asuh ibu dalam pemberian makanan untuk balita. Selain itu, terjadi peningkatan kreatifitas ibu dalam membuat menu makanan balita setelah diberikan demo masak. Masyarakat juga mampu menghasilkan bahan pangan lokal seperti sayur hidroponik dan ikan lele melalui pembuatan Taman Gizi. Jumlah masyarakat yang sudah diberikan edukasi sebanyak 270 orang pada tahun 2022. Selain itu terjadi penurunan kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Multiwahana yaitu 37 balita pada tahun 2021 menjadi 16 balita pada tahun 2022. Melalui inovasi ini Puskesmas Multiwahana berinisiatif membuat inovasi lainnya seperti GEMPITA SANAK (Gerakan Keluarga Mengukur Pita LiLa Sayang Anak) guna mencegah kejadian stunting melalui deteksi dini kasus gizi kurang dengan mengukur lingkar lengan atas balita menggunakan Pita LiLa secara mandiri oleh orangtua," pungkas Dian. (Ril).