Ikan jadi Idola, Harga Sayur Melemah
Pasca-lebaran harga sejumlah kebutuhan dapur kembali normal. Tak semahal jelang lebaran. Hanya saja harga komoditi ikan dan sayur alami kenaikan.
IKAN sepertinya menjadi idola usai lebaran. Banyak warga yang membeli ikan setelah puas memakan rendang, opor dan makanan lebaran lainnya. Banyaknya peminat membuat harga ikan alami kenaikan. Tak hanya tinggi peminat, pasokan ikan usai lebaran belum normal. Masih terbilang sedikit. Seperti di Pasar Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. Harga ikan merangkak naik.
Terpantau di pasar tradisional Pulo Mas Tebing Tinggi, harga ikan bersisik mengalami kenaikan sebesar Rp10 ribu per kg, sedangkan ikan tak bersisik mengalami kenaikan Rp5 ribu per kg. ‘’Ikan nila Rp45 ribu satu kilonya, sebelumnya Rp35 ribu, sedangkan untuk harga ikan patin per kilonya Rp30 ribu yang sebelumnya per kilonya Rp25 ribu,” kata Ratna, pedagang ikan Pasar Pulo Mas Tebing Tinggi.
Sementara ikan bersisik lainnya, yakni ikan mas susah untuk didapatkan. Kalaupun ikannya ada harganya pun terbilang tinggi. Bisa mencapai 60 ribu per kilogramnya. Untuk ikan jenis lainnya seperti ikan botan masih normal dengan harga Rp30 per kilogramnya ”Kalau ikan mas itu kadang ada kadang tidak ada, harganya mencapai Rp50 sampai Rp60 ribu per kilogramnya,” ungkapnya.
Kenaikan sejumlah harga ikan itu, sudah berlangsung setelah usai bulan Ramadan. Adapun penyebab naiknya harga ikan itu, lantaran pemasokan ikan ke Pasar Tebing Tinggi itu sedikit, sedangkan permintaan meningkat. ”Sudah puasa tadi naik, karena ikan yang masuk di Pasar Tebing ini sedikit, oleh karena itu harganya naik. Kalau ikannya sudah banyak otomatis harganya kembali normal,” katanya.
Sementara itu, pasca-Idulfitri, harga sejumlah kebutuhan dapur alami penurunan. Harga cabai rawit dan cabai keriting di sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tak semahal sebelum hari raya. Harga cabai turun drastis dari harga yang sempat mencapai Rp40 ribu per kilogram, saat ini hanya Rp20 ribu per kilogram.
Selain itu, harga sejumlah sayuran pun melemah, seperti tomat yang saat ini harganya Rp3.000 per kilogram. Kemudian harga daging ayam dan daging sapi harganya terus mengalami penurunan.
Penurunan harga ini dikeluhkan petani sayuran. Seperti Gatot, salah satu petani sayuran di Kecamatan Talang Ubi yang mengaku merugi lantaran hasil panen dari tanaman kacang panjang juga cabainya tidak balik modal. ‘’Kalau saat bulan puasa harga masih lumayan tinggi, tapi sudah Lebaran ini malah anjlok. Tentu kami rugi karena hasil panen jangankan untung, modalnya saja tidak kembali," keluhnya.
Menurunnya harga sejumlah sayuran dibenarkan Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten PALI, Brisvo Diansyah. "Harga sejumlah bahan pangan pasca-Lebaran banyak yang menurun. Memang sebelum Lebaran ada beberapa komoditi harganya yang mengalami kenaikan tetapi nilainya tidak signifikan dan masih wajar serta terjangkau masyarakat," ungkapnya.
Untuk menstabilkan harga bahan pangan, pihaknya akan terus memonitoring harga maupun pasokan di pasar-pasar yang ada di Kabupaten PALI. "Saat ini pasokan aman, dan supaya harga bahan pangan stabil kita terus pantau di seluruh pasar yang ada," pungkasnya.(eno/ebi/)