AI dan Skripsi di Dunia Kampus: Boleh Digunakan, Tapi Ada Syarat Tegas!
AI dan Skripsi di Dunia Kampus: Boleh Digunakan, Tapi Ada Syarat Tegas!-Foto: IST -
SUMATERAEKSPRES.ID – Kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini mulai merambah ruang-ruang akademik di perguruan tinggi.
Sejak kehadiran ChatGPT dan beragam platform AI lainnya, mahasiswa semakin terbiasa memanfaatkan teknologi ini dalam menyusun tugas kuliah, termasuk skripsi.
Namun, sejauh mana AI boleh digunakan dalam penulisan tugas akhir?
Tidak Hitam-Putih, Tapi Penuh Pertimbangan
Pemanfaatan AI dalam penulisan akademik bukan persoalan sederhana. Di satu sisi, teknologi ini menawarkan efisiensi dan kemudahan, seperti membantu menyusun kerangka tulisan, memperbaiki tata bahasa, hingga mencari referensi ilmiah.
BACA JUGA:MDP Fun Run 2025 Semakin Dekat: Ini Jadwal Lengkap Pengambilan Race Pack yang Harus Kamu Simpan
BACA JUGA:Pajero Sport GLX 4x4 MT: SUV Tangguh Penakluk Alam Liar
Namun di sisi lain, muncul kekhawatiran akan menurunnya kualitas orisinalitas dan kemampuan berpikir mahasiswa.
Pakar pendidikan menyatakan bahwa penggunaan AI diperbolehkan, selama penggunaannya hanya sebagai alat bantu, bukan pengganti.
Artinya, peran utama tetap berada di tangan mahasiswa sebagai penulis. AI tidak boleh mengambil alih proses analisis, sintesis data, maupun penyusunan argumen.
BACA JUGA:Nokia 1100 Dirumorkan Bangkit di 2025, Padukan DNA Klasik dengan Fitur NFC dan Baterai Monster
BACA JUGA:iPhone 16 dan 16 Pro Max Meluncur Juli 2025: Teknologi Canggih, Harga Lebih Terjangkau
Kampus Punya Aturan Berbeda
Setiap institusi pendidikan memiliki kebijakan masing-masing terkait penggunaan AI.
Ada kampus yang bersikap terbuka dan mengizinkan AI digunakan secara terbatas, selama dituliskan dalam metodologi skripsi. Sebaliknya, ada pula yang melarang total dengan alasan menjaga integritas akademik.
Mahasiswa wajib mematuhi ketentuan resmi yang berlaku di kampus masing-masing. Mengabaikan hal ini bisa berujung pada sanksi, bahkan diskualifikasi tugas akhir.
