Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Jalan Tanjung Api-api Mulai Rusak, Palembang–Sungsang Kini Butuh 3 Jam: Warga Geram!

Warga Palembang makin kesal, akses Tanjung Api-api rusak parah, perjalanan ke Sungsang jadi mimpi buruk! Foto: dudun/sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID – Perjalanan dari Palembang menuju Sungsang, Banyuasin, yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu kurang dari dua jam, kini berubah menjadi siksaan panjang hingga tiga jam lebih.

Penyebabnya: kerusakan parah di sepanjang ruas jalan arah Tanjung Api-api. Lubang menganga menghiasi hampir setiap meter jalan, memaksa kendaraan berjalan merayap hingga menyebabkan antrean panjang.

Kondisi ini telah berlangsung cukup lama bulan, namun hingga pertengahan Juli 2025. Warga sekitar pun mulai geram. Salah satunya adalah Daeng (63), warga Kecamatan Banyuasin I. Saat ditemui Jumat petang (11/7/2025), ia mengaku frustrasi dengan keadaan jalan yang terus memburuk.

“Setiap hari, truk-truk besar lewat sini, muatan tanah, batu split, bahkan semen. Saya tahu sendiri banyak yang muatannya bisa sampai 50 ton. Gimana jalan ini nggak hancur?” ujarnya geram.

BACA JUGA:Innova Venturer 2025: Evolusi Ikonik, Semakin Elegan, Mewah, dan Tangguh

BACA JUGA:Butuh Dana Cepat Juli 2025? Pinjam Rp 25 Juta di BRI Tanpa Jaminan, Cicilannya Cuma Segini

Daeng juga menyoroti potensi bahaya lain,  keberadaan tujuh jembatan kecil di sepanjang jalur Tanjung Api-api yang kondisinya kini mengkhawatirkan. “Jembatan-jembatan itu tidak didesain buat menahan beban segitu besar. Jangan sampai kejadian seperti di Muara Lawai terulang di sini. Bisa-bisa makan korban,” katanya tegas.

Keluhan serupa disampaikan Rubi (41), warga yang tinggal dekat Jembatan PU—salah satu titik paling rawan di jalur tersebut. “Debu tebal kalau siang, jalan berlubang besar-besar, kalau malam gelap gulita. Anak saya pernah jatuh dari motor karena masuk lubang yang tak kelihatan. Untungnya cuma lecet,” ujarnya. 

Menurut Rubi, hujan yang sempat turun beberapa hari lalu justru memperparah kondisi.  Kondisi ini tak hanya berdampak pada kenyamanan berkendara, tapi juga mengganggu perekonomian warga. Banyak pengusaha kecil dan petani yang kesulitan mendistribusikan hasil panen atau barang dagangan ke kota. Ongkos logistik meningkat tajam, dan waktu tempuh yang lama membuat biaya operasional melonjak.

Tokoh masyarakat setempat juga angkat bicara. Ia menyesalkan lambannya respons dari pemerintah provinsi. “Jangan tunggu video jalan rusak viral baru turun tangan. Ini jalan penghubung utama ke kawasan pesisir, pelabuhan, dan pusat-pusat produksi perikanan. Kalau rusak seperti ini, semua roda ekonomi tersendat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa warga telah beberapa kali mengusulkan perbaikan jalan serta adanya Razia truk ODOL, namun tak kunjung ada realisasi. “Jangan-jangan baru diperbaiki kalau sudah ada korban jiwa,” katanya.

Sejumlah sopir angkutan umum juga ikut bersuara. Darman (52), sopir travel jurusan Palembang-Bangka, mengeluhkan biaya operasional yang meningkat akibat kerusakan jalan. “Ban cepat aus, shockbreaker rusak. Tapi sayangnya, semua jalur sudah sama buruknya,” keluhnya.

BACA JUGA:Kijang Super Bekas di Bawah 100 Jutaan Per 2025 Spesifikasi Tetap Gahar, Harga Bersahabat

BACA JUGA:Asus Zenfone 11 Ultra: Flagship yang Kini Lebih Elegan dan Mewah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan