Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Antre 5 Jam Bus Tak Datang, Jemaah Terpaksa Jalan Kaki Menuju Mina

MENUJU JAMARAT: Jemaah haji dari OKI berjalan menuju Jamarat untuk melontar jumrah Aqabah, kemarin (6/6).-foto: ist-

MINA, SUMATERAEKSPRES.ID - Perjuangan jemaah haji menjalani wukuf, mabit dan melontar dikatakan puncak berhaji karena memang tidak mudah. Butuh kekuatan fisik yang prima. Sebab, semua rencana perjalanan yang sudah disusun kerap tak berjalan sempurna.

Seperti yang dialami jemaah dari KBIH MDU OKI yang tergabung dalam kloter 14. Mereka harus berjuang untuk berangkat usai mabit di Muzdalifah menuju Mina pada Kamis  (6/6) malam. Sudah lima jam lamanya menunggu, sejak jam 1 malam hingga 6 pagi WAS, bus angkut dari syarikah tidak kunjung datang.

Ketua KBIH MDU, KH Munawwir mengungkapkan, akhirnya semua jemaah bergerak jalan kaki menuju kemah di Mina sejauh 8.9 km." Dengan membawa tas masing-masing," bebernya, kemarin (6/6). Kondisi ini membuat jemaah yang sudah berumut menjadi kelelahan.

Bersyukur saat tiba di Mina, mereka dapat tenda istirahat, walau pun berdesakan. “Setelah istirahat, langsung ke jamarat untuk melintar jumrah Aqabah,” bebernya. Petugas Haji Indonesia Sekaligus Kasi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kemenag OKI, H Mutawalli menjelaskan, terjadi kemacetan lebih kurang 2 km turun sebelum mina,

“Sehingga jemaah turun dari mobil, lalu berjalan menuju tenda di Mina, lebih kurang 15 menit,” jelasnya. Untunglah, bus yang ditumpanginya bisa mendekati Mina sebelum macet lebih panjang. Ada pun untuk melontar jumrah, dalam kondisi cuaca yang panas menyengat, kesehatan para jemaah dipertaruhkan. 

BACA JUGA:Membantu Jemaah Kriteria Tertentu pada Fase Puncak Haji, Program Murur Mabit Tanpa Turun Bus di Muzdalifah

BACA JUGA:Nilai- Nilai Kepasrahan Diri dalam Salat Id, Kurban dan Haji: Menebar Cinta Kasih melalui Ibadah Qurban

Usai salat Subuh, mereka bergerak menuju Jamarat. Kemarin hanya jumrah Aqabah saja yang dilontarkan.  “Untuk besok (7 Juni) sampai 9 Juni, jemaah akan lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah,” beber Burmansyah, editor Sumatera Ekspres. 

Ketua KBIH Miftahussalam, H Fery Munandar dan istri juga sudah menempati tenda di Mina. "Ramai betul (haji tahun ini)," kata dia. 

Tak lupa, H Fery mengabarkan kondisi para jemaah dalam keadaan sehat walafiat. 

Kepala Bidang Pelindungan Jemaah yang juga Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) Harun Al Rasyid mengatakan, seluruh jemaah haji Indonesia telah meninggalkan Muzdalifah.

“Pukul 09.40 WAS hari ini (Jumat), Muzdalifah kami nyatakan clear,” kata dia. Semua jemaah haji Indonesia telah terdorong menuju Mina. Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengabarkan kalau pukul 03.30 WAS semua jemaah Indonesia dari Arafah sudah terevakuasi ke Muzdalifah.

“Dengan ini kami nyatakan bahwa penyelenggaraan haji di Arafah kami tutup. Insya Allah jemaah haji Indonesia mendapat haji mabrur,” tuturnya. Setelah sampai Mina, jemaah akan melakukan lontar jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, serta lontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada Hari Tasyriq. Jemaah yang mengambil nafar Awal akan kembali ke Mekah pada 12 Zulhijjah sebelum terbenam matahari. Sementara jemaah yang mengambil Nafar Tsani akan kembali ke Mekah pada 13 Zulhijjah 1446 H.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan