https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dipercaya Antar-Jemput

*Orang Tua Korban Shock

*Komnas Perempuan: Hukum Berat!

Ulah tukang ojek, BH (47), yang merekam dan mengoleksi video siswi SD anak tetangganya membuat kaget banyak pihak. Tak hanya warga Kelurahan Gunung Gajah, tapi juga Kabupaten Lahat dan Provinsi Sumsel.

Yang paling utama dan shock tentu saja orang tua korban. Rupanya, selama ini mereka tidak tahu kalau anak mereka jadi korban pornografi. Mereka baru tahu setelah tim Cyber Ditreskrimsus Polda Sumsel mengungkap kasus ini, kemarin.

Orang tua korban tentu saja mengenal sosok pelaku yang tak lain tetangga sendiri. Karena itu, selama ini mereka mempercayakan anak mereka untuk diantar jemput ke sekolah dan rumah kepada tersangka.

“Baru tahunya setelah pelaku ditangkap. Orang tua korban sangat terkejut dan shock," ungkap seorang sumber. Kesehariannya, tersangka BH memang jadi tukang ojek. Kepribadiannya agak lembut. Juga rajin salat berjemaah di masjid.

Baca Juga : Sssstttt, Aksi Cabul Tukang Ojek Lahat Buat Geram. Apa Kata Komnas Perempuan?

"Sering mengantar makanan juga ke pelanggan," ungkap warga Gunung Gajah lainnya. Mereka terkejut ketika ramai polisi mendatangi rumah tersangka. “Tapi tidak tahu karena apa," ungkap pria ini.

Mereka terkejut melihat tersangka ditangkap. “Apalagi ternyata kasusnya seperti itu. Tidak menyangka sama sekali,” kata ibu rumah tangga itu. Tersangka sudah sekitar 20 tahun bermukim di sana. Punya seorang istri dan dua anak.

"Anak-anaknya sudah besar. Makanya kami terkejut begitu tahu kejadian itu. Tidak menyangka sama sekali," imbuh wanita itu.

Kasus ini mendapat sorotan dari Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Sri Endras Iswarini. Menurutnya, perilaku seseorang yang punya kecenderungan untuk mendapatkan kepuasan seksual dari anak-anak adalah pedofilia.

“Untuk sanksi, hukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku,” tegas dia, kemarin (11/1). Yang penting lagi, Ucap Theresia, memastikan bahwa pihak kepolisian menelisik betul jumlah korban.

“Karena bisa saja korbannya lebih banyak dari yang terungkap,” imbuh wanita asal Palembang ini. Kata Theresia, jika pelaku sudah mengunggah video korban ke media sosial (medsos), maka kemungkinan menyebar di dunia maya sangat besar.

“Penting bagi kepolisian untuk memastikan itu. Kemudian men-take down video para korban,” tuturnya.

Sekretaris Komisi V DPRD Sumsel, David Hadrianto Aljufri ikut geram dengan kasus ini. Dia meminta agar aparat penegak hukum memberikan hukum maksimal. "Kita minta hukum seberat-beratnya. Sehingga ini akan menjadi contoh agar yang lain tidak akan berbuat pedofil seperti ini," cetusnya. Baca Juga : Hati-Hati ! Ratusan Anak di Sumsel Jadi Korban Kekerasan Seksual

David memberikan apresiasi kepada Polda dan jajaran yang telah berhasil membongkar kasus ini. "Ini tindak kriminal yang mengerikan. Apalagi korbannya adalah anak-anak," ungkap dia.

Menurutnya, para orang tua diharapkan dapat memperhatikan dan menjaga buah hati masing-masing lewat pengawasan yang lebih ketat. “Jangan lengah. Kalau terjadi, laporkan kepada aparat penegak hukum," imbuhnya.

Kepada para guru, kiranya juga dapat memberikan pelajaran atau pendidikan tentang pentingnya menjaga diri. Dengan begitu, anak-anak memahami niat jahat seseoang dan dapat menghindari hal-hal negatif yang berakibat tidak baik bagi mereka. (*/iol)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan