Jembatan Penghubung Pangkul-Karang Jaya Roboh Usai Diterjang Banjir dan Sampah

Reporter: dian |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 05 Apr 2025 - 16:48

Jembatan Penghubung Pangkul-Karang Jaya Roboh Usai Diterjang Banjir dan Sampah-Foto: IST-

PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID – Jembatan yang menghubungkan Desa Pangkul, Kecamatan Cambai dengan Desa Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur akhirnya ambruk total, setelah sebelumnya mengalami longsor dan rusak parah.

Kejadian ini dipicu oleh derasnya hujan selama beberapa hari terakhir serta tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai di bawah jembatan.

Dari pantauan di lokasi, seluruh badan jembatan berwarna putih-hitam itu runtuh ke dalam sungai.

Air juga menggenangi bagian atas jembatan, membuatnya tak bisa lagi dilalui kendaraan maupun pejalan kaki. Warga yang tinggal di sekitar lokasi pun berbondong-bondong menyaksikan langsung kondisi jembatan yang kini tinggal puing.

Tak hanya itu, pemandangan gunungan sampah di bawah jembatan pun memprihatinkan.

Sampah-sampah kiriman dari hulu kota tersangkut dan menghambat arus sungai, memperparah kondisi hingga akhirnya jembatan roboh.

“Sekarang tidak bisa kemana-mana, akses terputus total,” ungkap Adi, warga Desa Pangkul, Sabtu (5/4/2025). Ia menambahkan, keluhan warga soal kondisi jembatan yang sudah rawan roboh sebenarnya sudah lama disuarakan.

“Sudah lama kami takut jembatan ini ambruk, apalagi setelah longsor beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Kepala BPBD Kota Prabumulih, Sriyono, membenarkan insiden tersebut. “Benar, jembatan di Pangkul roboh. Saat ini tim kami masih di lapangan,” katanya.

Menurut Sriyono, penyebab utama robohnya jembatan adalah tumpukan sampah, hujan deras, dan aliran air yang sangat kuat.

jembatan penghubung pangkul-karang jaya roboh usai diterjang banjir dan sampah                            prabumulih, sumateraekspres.id – jembatan yang menghubungkan desa pangkul, kecamatan cambai dengan desa karang jaya, kecamatan prabumulih timur akhirnya ambruk total, setelah sebelumnya mengalami longsor dan rusak parah.
kejadian ini dipicu oleh derasnya hujan selama beberapa hari terakhir serta tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai di bawah jembatan.
dari pantauan di lokasi, seluruh badan jembatan berwarna putih-hitam itu runtuh ke dalam sungai.
air juga menggenangi bagian atas jembatan, membuatnya tak bisa lagi dilalui kendaraan maupun pejalan kaki. warga yang tinggal di sekitar lokasi pun berbondong-bondong menyaksikan langsung kondisi jembatan yang kini tinggal puing.
baca juga:dua anak diduga tenggelam di sungai ogan, tim gabungan masih lakukan pencarian intensif
baca juga:berapa nilai utbk snbt yang aman untuk masuk ptn favorit? ini rinciannya
tak hanya itu, pemandangan gunungan sampah di bawah jembatan pun memprihatinkan.
sampah-sampah kiriman dari hulu kota tersangkut dan menghambat arus sungai, memperparah kondisi hingga akhirnya jembatan roboh.
“sekarang tidak bisa kemana-mana, akses terputus total,” ungkap adi, warga desa pangkul, sabtu (5/4/2025). ia menambahkan, keluhan warga soal kondisi jembatan yang sudah rawan roboh sebenarnya sudah lama disuarakan.
“sudah lama kami takut jembatan ini ambruk, apalagi setelah longsor beberapa waktu lalu,” ujarnya.
baca juga:ramai banget! wisatawan padati jembatan ampera palembang, momen liburan jadi ajang swafoto yang spektakuler
baca juga:ingin karier di perkebunan? cek dan daftar lowongan pdp pt astro agro lestari sekarang juga
kepala bpbd kota prabumulih, sriyono, membenarkan insiden tersebut. “benar, jembatan di pangkul roboh. saat ini tim kami masih di lapangan,” katanya.
menurut sriyono, penyebab utama robohnya jembatan adalah tumpukan sampah, hujan deras, dan aliran air yang sangat kuat.
ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
kepala desa pangkul, jakaria yadi sh, juga mengonfirmasi robohnya jembatan yang menjadi akses vital warganya.
“ini jembatan utama yang menghubungkan kami ke karang jaya. sebelumnya sempat rusak karena longsor, sekarang benar-benar roboh,” jelasnya.
menurutnya, setiap kali hujan deras, sampah dari hulu kota selalu menumpuk di jembatan tersebut.
“debit air meningkat, ditambah sampah menghambat aliran, akhirnya jembatan tak kuat menahan tekanan dan ambruk,” ujar jakaria.
pemerintah desa bersama warga berharap agar pemerintah kota segera mengambil langkah cepat untuk membangun kembali jembatan, mengingat akses masyarakat saat ini benar-benar terputus.