Komisi V Apresiasi Tim LPTQ Besutan KH Mudrik

PALEMBANG - Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Sumsel Tahun Anggaran 2022 mendapat penilaian Komisi V DPRD Sumsel sangat baik, alhasil KH Mudrik Qori dapat apresiasi.

"Kami bahkan sangat mengapresiasi tim LPTQ di bawah pimpinan KH Mudrik yang mampu membawa Sumsel masuk delapan besar. Ini sebuah pretasi gemilang," ujar Ketua Pansus, Alfrenzi Panggarbesi, tadi malam.

Rapat mendengarkan laporan pengurus LPTQ Sumsel di ruang rapat Komisi V DPRD Sumsel, kemarin (5/4), pukul 11.30 hingga 12.15 WIB. Peserta pansus delapan orang. Selain ketua pansus, hadir Wakil Ketua Juanda (pimpinan rapat) dan enam anggota lainnya.

Sedangkan pengurus LPTQ Sumsel, hadir selain KH Mudrik, ada Wakil Ketua Iskandar Z, Bendahara Marjundi,  serta Kabid Perencanaan Strategi Fasilitasi dan Pemberdayaan,  Eko Arisandi.  Kata Alfrenzi, dalam rapat kemarin, juga bahas mengenai anggaran LPTQ ke depan.

“Kita sangat apresiasi, support untuk memasukkan anggaran bagi pengembangan LPTQ selanjutnya," tegas dia.

BACA JUGA : Semenguk Versus Api Tuhan

Harapan ke depan, Sumsel tidak hanya meraih segudang prestasi. Tapi juga bebas dari buta aksara Alquran.

Ketua LPTQ Sumsel KH Mudrik Qori dalam laporannya menjelaskan, anggaran hibah LPTQ Sumsel tahun 2022 sebesar Rp4,5 miliar. Sudah cair semuanya. “Terserap semua secara baik, serta tidak ada persoalan alias clear,” imbuhnya.

Output dan prestasi yang dicapai dari pembinaan setahun kemarin sangat membanggakan. Sumsel sukses masuk delapan besar nasional dalam MTQN 2022 di Kalimantan Selatan.  Melejit dari MTQN 2020 di Padang yang hanya nangkring pada posisi 24 .

Kuatnya kepercayaan LPTQ nasional kepada LPTQ Provinsi Sumsel diwujudkan dalam bentuk qori/hafiz Sumsel dipercaya mengikuti event MTQ Internasional utusan Indonesia di Qatar, Thailand dan Yordan. "Kita juga memohon dukungan dan doa sukses STQH Provinsi Sumsel di Kota Lubuk Linggau, 16-22 Mei 2023," ungkapnya.

Dia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk gerakan pengentasan buta aksara Alquran. “Berdasarkan penelitian IIQ Jakarta 72,5 persen umat Islam Indomesia masih buta aksara Alquran,” pungkas KH Mudrik.  Harapannya, anggaran untuk LPTQ bisa ditingkatkan, dengan begitu bisa berbuat lebih maksimal. (iol)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan