https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tunggu Hasil Pemeriksaan Labforensik, Soal Ulat di Ompreng Program MBG Empat Lawang

AMBIL SAMPEL: Petugas Satreskrim Polres Empat Lawang, mengambil sampel dari penyedia makanan program MBG ke SDN 7 Tebing Tinggi, untuk diperiksakan ke Labforensik Polda Sumsel. FOTO: IST--

Pada Rabu (19/2), sekitar pukul 09.00 wib, 1 siswa tersebut juga diperbolehkan pulang. Orang tua siswa terakhir pulang itu, Ria mengatakan kondisinya putrinya sudah membaik. “Alhamdulilah sudah sehat dan diperbolehkan pulang jam 09.00 pagi," katanya.

Namun sebagai seorang ibu, tentu dia sempat cemas dan khawatir putrinya sakit perut lalu dibawa ke Puskesmas Tebing Tinggi. Ssempat dirawat 1 malam. "Semoga dibenahi dan diperbaiki yang salah-salah. Supaya tidak ada korban lagi," harap Ria

Menu yang disajikan dalam MBG di Empat Lawang , berupa ikan fillet krispi, bihun goreng, tahu goreng dan buah pepaya. Informasinya, sampel yang dikirim Polres Empat Lawang untuk diperiksakan ke Labforensi Polda Sumsel, berupa ikan, pepaya dan tahu. 

Kepala Disdikbud Empat Lawang Drs Jhon Heri, menegaskan pihaknya juga sangat mendukung penuh program MBG. “Tetapi dengan kejadian seperti ini, kami khawatir dengan para siswa. Persiapan ke depannya harus lebih matang agar tidak terulang," harapnya.

Kejadian ini menjadi peringatan serius terkait standar kebersihan dan keamanan makanan yang disediakan kepada siswa.  Dari laporan yang diterimanya, 8 siswa/i SDN 7 Tebing Tinggi itu mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan yang diberikan penyedia.

Insiden ini menjadi peringatan bagi seluruh pihak. Pemerintah daerah bersama penyedia makanan kini tengah mengevaluasi ulang sistem distribusi. Memastikan peningkatan kualitas, serta kebersihan makanan sebelum didistribusikan kepada siswa. 

Diketahui, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Empat Lawang, baru dilaunching Senin (17/2). Hari kedua, viral 8 siswa/i SDN 7 Tebing Tinggi mengalami sakit perut, mual muntah, pusing bahkan ada yang harus dilarikan ke puskesmas. 

Mereka mengeluhkan sakit perut usai menyantap makanan bergizi yang dibagikan pada hari kedua, kemarin (18/2). Beberapa siswa muntah-muntah. Setelah dicek pada sejumlah ompreng stainless nasi dan lauk pauk yang dibagikan kepada siswa kelas 3C dan 3D ada ulat kecil seperti belatung.

Para siswa segera melapor kepada guru, yang kemudian mengecek langsung kondisi makanan tersebut. Setelah memastikan adanya ulat, guru di SDN 7 Tebing Tinggi langsung menginstruksikan seluruh siswa untuk menghentikan makan dan mengumpulkan kembali makanan yang telah dibagikan.

BACA JUGA:Ulat ‘Menari’ di Ompreng Makanan Bikin 8 Siswa Sakit Perut, Setop Sementara Distribusi MBG di Empat Lawang

BACA JUGA:BGN Pastikan Gizi Siswa Terpenuhi: Program Makanan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah

Pihak sekolah segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Jajaran Satreskrim Polres Empat Lawang pun turun tangan. Melakukan pemeriksaan ke sekolah dan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tebing Tinggi untuk memastikan penyebab masalah ini.

Kapolres Empat Lawang, AKBP Abdul Aziz Septiadi bersama Kasat Intelkam AKP Gunawan dan Kasat Reskrim Iptu Adam Rahmanm langsung mengecek ke dapur penyedia makanan ke SDN 7 Tebing Tingg. Yakni, Pondok Dua Sepakat. Beberapa petugas catering dibawa ke Polres Empat Lawang, untuk dimintai keterangannya. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan