13 Makanan Khas Palembang: Punya Nilai Sejarah, Budaya, dan Cita Rasa Autentik

13 Makanan Khas Palembang: Punya Nilai Sejarah, Budaya, dan Cita Rasa Autentik-Foto: IST -
Istilah "celor" berasal dari proses memasaknya, yaitu mencelupkan mie ke dalam air panas.
4. Pindang Patin: Gurih dan Segar dari Sungai Musi
Pindang patin adalah hidangan berbahan dasar ikan patin yang dimasak dalam kuah asam pedas.
Rasa khasnya berasal dari kombinasi bumbu rempah seperti serai, kunyit, jahe, serta daun kemangi.
Hidangan ini mencerminkan kekayaan hasil perairan Sungai Musi yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Palembang.
5. Laksan: Perpaduan Pempek dan Kuah Santan
Laksan memiliki bentuk menyerupai pempek lenjer yang diiris tipis, kemudian disajikan dengan kuah santan pedas. Sekilas mirip dengan lontong sayur, namun menggunakan bahan dasar ikan.
Hidangan ini merupakan bukti akulturasi dengan kuliner India yang terkenal dengan penggunaan santan dan rempah.
6. Burgo: Lembut dan Beraroma Rempah
Burgo dibuat dari adonan tepung beras dan sagu yang digulung tipis, kemudian disajikan dengan kuah santan gurih.
BACA JUGA:Martabak HAR Kuliner Legendaris Palembang yang Tak Pernah Pudar
BACA JUGA:Wajib Tau, Lima Kota Ini Dijuluki Surga Kuliner Dunia!
Hidangan ini memiliki tekstur lembut dengan aroma bawang putih, kunyit, dan rempah lainnya, menjadikannya pilihan sarapan yang digemari masyarakat Palembang.
7. Celimpungan: Pempek Berkuah Santan
Celimpungan mirip dengan laksan, namun berbentuk bola-bola kecil yang dibuat dari adonan ikan dan sagu. Hidangan ini disajikan dengan kuah santan kuning yang kaya akan rempah. Biasanya celimpungan dihidangkan dalam acara khusus seperti perayaan Idul Fitri.
8. Model: Pempek Isi Tahu dengan Kuah Kaldu
Model merupakan varian pempek yang berisi tahu, lalu disajikan dalam kuah kaldu udang dengan tambahan soun dan irisan mentimun. Hidangan ini memiliki dua jenis, yakni model ikan yang berbahan dasar ikan dan model gendum yang menggunakan tepung terigu.
9. Tempoyak: Fermentasi Durian yang Unik
Tempoyak adalah daging buah durian yang difermentasi hingga menghasilkan rasa asam yang khas. Umumnya, tempoyak diolah menjadi sambal atau dicampurkan dalam hidangan ikan patin. Teknik fermentasi ini mencerminkan kearifan lokal dalam mengawetkan hasil panen.
10. Celimpungan: Hidangan Tradisional Berkuah Santan
Celimpungan memiliki bentuk bulatan besar dari adonan pempek yang disajikan dalam kuah santan berbumbu kunyit dan rempah-rempah lainnya. Hidangan ini sering disajikan dalam perayaan adat dan acara keluarga.
11. Martabak Har: Martabak dengan Kuah Kari
Martabak Har merupakan martabak khas Palembang yang diisi telur dan disajikan dengan kuah kari. Diperkenalkan oleh Haji Abdul Rozak (HAR) pada tahun 1947, hidangan ini memiliki cita rasa khas yang dipengaruhi oleh kuliner India.