Mau Instan, Warga Mura Kembali Berharap Bantuan GSMP

TANAM SAYUR: Warga di kabupaten Musi Rawas memanfaatkan pekarangan untuk menanam beragam sayuran.-foto: ist-
MURA, SUMATERAEKSPRES.ID – Upaya mengubah pola pikir (mindset) dari membeli jadi memproduksi terbukti tidak mudah. Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) juga tak menuai hasil maksimal. Masyarakat di Kabupaten Musi Rawas (Mura) contohnya.
Mereka kini kembali berharap ada bantuan GSMP dari pemerintah daerah. Ridiansyah, warga Kecamatan Megang Sakti, Mura menuturkan, dia paham kalau GSMP bukan bergantung pada bantuan pemerintah. Namun lebih condong ke pelatihan mental agar masyarakat mau kembali bercocok tanam.
Namun banyak masyarakat yang pola pikirnya belum berubah. "Sebetulnya program GSMP ini bagus, tinggal dilanjutkan lagi. Tapi, banyak warga kita sekarang ini mau instan saja. Kalau perlu apa-apa harus beli di pasar. Waktu tidak ada uang, mereka mengeluh harga mahal," jelasnya, Selasa (4/2).
Padahal, GSMP sudah menerapkan konsep sederhana. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai kebutuhan dapur yang dibutuhkan masyarakat dalam skala kecil. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Musi Rawas, Hayatun, melalui Analis Lahan DTPH dan Peternakan, Fahri, mengungkapkan, tidak semua desa mendapatkan bantuan GSMP pada 2023 lalu.
BACA JUGA:Tak Pusing Harga Cabai-Bawang Naik, Dulu Sempat Ragu, Kini Rasakan Manfaat GSMP
BACA JUGA:Support GSMP, Budidaya Ikan Air Tawar, Polres Lubuklinggau Libatkan Masyarakat
"Tahun 2025 ini kami masih menunggu kelanjutan. Apakah program GSMP akan tetap berlanjut atau tidak, kami belum mendapatkan informasi karena ini program dari provinsi," ujar Fahri. Meski demikian, antusiasme masyarakat terhadap program ini masih tinggi. Banyak warga yang berharap agar GSMP tetap berjalan, mengingat manfaat yang sudah dirasakan. Terutama dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
"Kalau bisa ada bantuan lagi dan program ini terus berlanjut. GSMP memfokuskan pemanfaatan pekarangan agar lebih produktif. Hasil panennya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan warga," tambahnya.
Di beberapa desa yang sudah menerima bantuan, warga berhasil menanam berbagai jenis tanaman pangan. Mmulai dari cabai, kangkung, hingga bawang merah.
Tak hanya sekadar memenuhi kebutuhan dapur sendiri, beberapa hasil panen juga mulai diperjualbelikan, memberikan dampak ekonomi yang positif. Kini, masyarakat dan pemerintah daerah berharap ada keputusan cepat terkait nasib GSMP. “Jika program ini terus berlanjut, tentu akan semakin banyak desa yang bisa merasakan manfaatnya, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal di Kabupaten Musi Rawas,” pungkasnya.